TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Aksi pencurian di Apotek Padayungan 24 jam, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, terekam kamera pengawas atau CCTV.
Aksi pencurian tersebut terjadi sekira pukul 20.27 WIB pada Senin (25/9/2023). Pelaku menggondol dua buah kotak amal milik Masjid Al-Muqorobin dan sebuah yayasan.
Dalam rekaman CCTV, pelaku yang menggunakan hoody dan celana pendek berpura-pura membeli obat. Sebelum melancarkan aksinya, terlihat melihat situasi dan kondisi sekitar apotek.
Pelaku kemudian memesan obat kepada pegawai apotek. Ada dua orang pegawai apotek saat itu.
Satu pegawai tampak duduk di kursi menghadap meja. Sedangkan pegawai satu lagi melayani pelaku yang berpura-pura membeli obat.
Di saat obat sudah diberikan, pelaku kemudian pergi sambil menggondol kotak amal masjid keluar apotek menuju sepeda motornya. Kotak amal tersebut kemudian disimpan di dek motornya dan pelaku kembali ke apotek.
Pelaku kemudian memesan kembali obat kepada pegawai apotek. Hal yang sama dilakukan oleh pelaku, di mana saat obat diserahkan oleh pegawai apotek, pelaku pergi sambil membawa kotak amal yang berada di atas etalase.
Bendahara DKM Masjid Al Muqorobin, Kampung Padayungan, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Endang Supianudin (50) mengatakan, awal mula diketahui kotak amal masjid hilang ketika ada salah seorang warga yang melihat kotak amal berada di jalan gang sekitar 10 meter dari apotek.
“Ada warga yang sehari-hari ngojek online melihat kotak amal di gang. Karena ada orderan, sehingga tidak begitu memperhatikan. Kemudian dilaporkan ke RT dan disebarkan di grup WA,” kata Endang saat laporan di Polsek Cihideung, Rabu (27/9/2023).
Ia menyebut, kotak amal masjid dititipkan di Apotek Padayungan sejak 2022. Setiap bulan, uang kotak amal selalu diambil dari apotek untuk keperluan masjid.
“Sudah setahun menyimpan kotak amal di apotek dan setiap bulan saya ambil uangnya. Tapi kemarin lupa, sudah tiga bulan gak diambil. Gak banyak, paling sebulan itu ada sekira Rp80 ribu sampai Rp100 ribu setiap bulannya,” ucapnya.
Endang menambahkan, pihaknya sengaja melaporkan kejadian pencurian kotak amal ini untuk memberikan efek jera kalau pelakunya ditangkap.
“Baru kali ini kotak amal masjid dicuri,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono