get app
inews
Aa Read Next : Prakiraan Cuaca Tasikmalaya dan Sekitarnya, Senin 20 Mei 2024: Pagi Hari Berawan

Peringatan HAN 2023 di Tasikmalaya, KPAD Kampanyekan Stop Kekerasan Terhadap Anak

Minggu, 23 Juli 2023 | 21:05 WIB
header img
Peringatan HAN 2023 di Tasikmalaya, KPAD Kampanyekan Stop Kekerasan Terhadap Anak. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Peringati Hari Anak Nasional (HAN) 2023, sejumlah stakeholder di Kota Tasikmalaya kampanye stop kekerasan terhadap anak.

Deklrasi kampanye stop bullying terhadap anak ditandai dengan pembubuhan tanda tangan di atas spanduk putih yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, KPAD, polisi, lembaga pendidikan, komunitas pencinta anak, serta tamu undangan lainnya.

Kampanye stop kekerasan terhadap anak tersebut merupakan kegiatan puncak peringatan HAN 2023 yang digelar di Mayasari Plaza Tasikmalaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Mingu (23/7/2023).

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim mengatakan, untuk menyelamatkan nasib anak-anak di Indonesia, khususnya anak-anak yang ada di Kota Tasikmalaya, harus ada perhatian serius dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

"Anak adalah cikal bakal untuk menjadi penerus bangsa, negara, dan agama. Tentunya harus ada perhatian yang serius dari pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat untuk menyelamatkan nasib anak-anak kita supaya menjadi anak yang baik," kata Aslim.

Ia menuturkan, Komisi Perlidungan Anak Daerah (KPAD) bukan hanya menangani masalah kekeresan pada anak saja, tapi banyak hal yang harus didorong agar anak menjadi pemimpin di masa yang akan datang.

"Tentunya ini harus menjadi bagian kolaborasi kita dengan pemerintah, DPRD, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, seperti apa untuk menyelamatkan anak kita kedepannya," tuturnya.

Ketua KPAD Kota Tasikmalaya Rina Marlina mengatakan, di puncak peringatan HAN 2023, pihaknya mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama bisa merefleksikan situasi dan kondisi mengenai persoalan anak di Kota Tasikmalaya.

"Ada banyak kasus-kasus kekerasan terhadap anak, ada banyak persoalan-persoalan lainnya, seperti anak terlantar, anak disabilitas, dan anak-anak lainnya. Anak-anak yang sekarang juga membutuhkan ruang untuk mereka bisa didorong mempunyai partisipasi dalam perencanaan pembangunan," ucap Rina.

Rina meyakini, semua pihak sudah peduli terhadap persoalan anak pada saat ini. Namun, bagaimana caranya semua elemen itu bisa bersinergi melakukan upaya gerakan perlindungan terhadap anak.

"Jadi sebetulnya kami yakin semua pihak juga sudah peduli, tapi bagaiman caranya kita itu bisa bersinergi bersama-sama untuk melakukan terus-menerus upaya gerakan perlindungan dan pemenuhan hak anak di Kota Tasikmalaya, sehingga semua persoalan yang ada itu bisa teratasi," jelas dia.

Dikatakan Rina, nasib Kota Tasikmalaya itu tergantung pada potensi yang harus terus diasah dari anak-anak yang sekarang. Sehingga, pihaknya mengajak seluruh lembaga pendidikan untuk bisa menjadi satuan pendidikan yang bisa memberikan pemahaman terkait bahayanya kekerasan terhadap anak.

"Di sini juga ada beberapa pihak yang dilibatkan, seperti sekolah-sekolah kita dorong bagaimana caranya mereka bisa menjadi sekolah yang ramah anak, sekolah yang bisa melayani semua anak termasuk anak penyandang disabilitas. Kemudian sekolah juga yang sangat sigap dan tanggap melakukan penanganan pencegahan dalam kekerasan di lingkungan satuan pendidikan," kata Rina.

"Pesantren juga sama, kita dorong bagaimana pesantren juga sama-sama berpartisipasi untuk mendorong upaya perlindungan anak dan pemenuhan hak-hak anak," tambah dia.

Ia menuturkan, persoalan yang menjadi pekerjaan rumah bagi semuanya yaitu persoalan anak penyandang disabilitas. Mereka tentunya membutuhkan perhatian serius dari semua pihak terkait, khusunya dari pemerintah dan satuan pendidikan.

"Ada banyak anak disabiltas yang memang sudah diterima di lembaga pendidikan, tapi ada beberapa lagi yang seperti jenis-jenis disabilitas yang sangat berat, itu mereka belum mendapatkan layanan pendidikan," terang dia.

Rina berharap, semua lingkungan dari mulai lingkungan rumah, sekolah, serta ruang publik bisa menjadi lingkungan yang ramah anak.

“Saya harap, dari mulai dari lingkungan rt hingga kota bisa menjadi lingkungan ramah anak, sekolah ramah anak, dan kota yang ramah anak,” pungkasnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut