Pembuatan buku rekening para pelajar tersebut terjadi sejak Oktober 2021. Puluhan pelajar yang diduga menjadi korban penipuan tersebut berasal dari wilayah Kecamatan Mangkubumi dan Kawalu.
Para pelajar mulai curiga buku rekeningnya disalahgunakan ketika datang dari pihak bank ke rumah menanyakan terkait transaksi di buku rekeningnya yang dinilai mencurigakan.
Salah seorang korban, MI (18) warga Kecamatan Kawalu mengatakan, dirinya bersama puluhan remaja yang rata-rata masih berstatus pelajar tersebut diminta oleh seseorang berinisial R untuk membuat buku rekening berikut kartu Ajungan Tunai Mandiri (ATM).
"Saya diminta buat buku rekening oleh R. Saya diantar ke bank dan seolah-olah tidak kenal dengan R. Setelah buku rekening jadi, pelaku meminta buku rekening dan kartu ATMnya," ujar MI, Rabu (5/1/2022).
Ia menuturkan, rekening yang dibuat oleh puluhan pelajar berbeda-beda bank, di antaranya bank BCA, bank BRI, bank BNI dan bank Mandiri.
"Katanya buku rekening dan ATMnya dipinjam dulu tapi sampai sekarang tidak dikembalikan. Ada 3 buku rekening dari 3 bank berbeda kalau punya saya," kata dia.
Dikatakan MI, ada sekitar 20 orang yang mengalami hal serupa dengan dirinya. Bahkan salah seorang di antaranya telah didatangi oleh pihak bank. Karena takut dan khawatir buku rekeningnya disalahgunakan, para pelajar ini kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian.
Ia menyebut, bahwa R yang mengakunya warga Jampang rekening itu akan digunakan untuk game online slot.
"Iya sempat bilang untuk game online," ucap MI.
Korban lainnya, DN (18) warga Kecamatan Mangkubumi mengatakan, orang yang telah menyuruhnya membuat buku rekening adalah pendatang yang menikah dengan salah seorang perempuan di Kampungnya.
"Saya diajak sama adik iparnya dan disuruh oleh R untuk membuat buku rekening. Setelah dari bank dirinya diminta datang ke rumah R dan menanyakan buku rekening beserta kartu ATMnya," ujar DN.
Editor : Asep Juhariyono