TASIKMALAYA, iNews.id – Sebuah papan reklame berukuran besar dan pohon tumbang melintang di atas badan jalan kawasan Desa Janggala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (27/12/2021).
Tumbangnya papan reklame dan pohon tumbang tersebut akibat diguyur hujan es disertai angin kencang selama beberapa jam.
Kendati tidak sampai menimbulkan korban jiwa, tapi tumbangnya papan reklame berukuran besar sempat membuat lalulintas dari kedua arah yakni Tasikmalaya – Cipatujah atau sebaliknya tersendat.
Pohon tumbang yang berada di pinggir jalan yang cukup ramai dengan kendaraan pun tidak sampai menimpa kendaraan ataupun pemukiman warga.
Mengetahui kejadian tersebut, tanpa dikomando warga bersama dengan aparat TNI-Polri, pegawai kecamatan, desa serta relawan BPBD Kabupaten Tasikmalaya langsung turun tangan mengevakuasi papan reklame dan pohon yang tumbang.
Tidak butuh waktu lama, material papam reklame serta pohon tumbang bisa dievakusia dan kendaraan pun bisa kembali melintas sehingga arus lalin kembali lancar.
“Memang cukup panik warga di sini sebenarnya, karena tiba-tiba hujan yang cukup besar dan lama itu diakhiri dengan suara keras yang menimpa atap rumah,"ungkap Heri (45) warga Urug Jamban, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sukaraja.
"Ternyata saat dilihat keluar banyak butiran es yang jatuh, sebagian besar warga bershalawat karena cukup ketakutan,” sambungnya.
Salah seorang relawan yang mengevakuasi pohon tumbang, Yadi (42) mengatakan, pohon tumbang yang melintang ke badan jalan tersebut menimbulkan kemacetan yang cukup panjang. Karena memang jalan raya ini merupakan penghubung wilayah Kota Tasikmalaya dan Cipatujah atau Tasikmalaya bagian selatan.
“Banyak pengendara yang tertahan memang, namun hanya sebentar kalau untuk motor sudah segera bisa lewat. Namun untuk kendaraan roda empat memang harus menunggu lebih lama, setelah badan jalan terbuka baru bisa dilewati. Sedangkan papan reklame yang tumbang kami harus menunggu dulu petugas PLN karena khawatir ada tegangan listriknya, sehingga evakuasinya disana lebih lama,” ujar Yadi.
Editor : Asep Juhariyono