TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Reboan yang tergabung dalam Perkumpulan Pedagang Masyarakat Tasikmalaya (Pepmatas) melakukan aksi unjuk rasa ke Bale Kota Tasikmalaya, Senin (24/1/2023).
Ratusan PKL Reboan yang berjualan di sekitar Masjid Agung Kota Tasikmalaya itu menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya untuk menepati janji yang telah disampaikan mantan wali kota terdahulu.
Selain itu, para PKL Reboan yang berjualan seminggu sekali mulai dari pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB tersebut meminta untuk kembali dipindahkan untuk berjualan di area batu andesit.
“Tuntutan kami itu tetap sama, dari 2016 sampai sekarang itu bisa dipindahkan ke batu andesit kembali, karena awal kami sudah kondusif di batu andesit selama dua tahun lebih kita beraktiifitas di sana," ujar Ketuau Pepmatas Maman Suparman.
Para PKL Reboan juga mempertanyakan soal dipasangnya batu andesit jika tidak diperbolehkan untuk pedagang. Selain itu, lanjut Maman, apa yang sudah disampaikan Wali Kota Tasikmalaya periode 2021-2022, digantinya jalan menggunakan batu andesit itu nantinya tidak diperuntukan untuk dilalui oleh kendaraan.
“Kalau untuk bukan pedagangan kenapa jalan ini dibikin batu andesit atuh, itu kan sudah jelas aturannya tidak boleh ada kendaraan tidak boleh ada pedagang. Kami hanya menuntut keadilan ko. Silahkan saja untuk semua berjualan, kenapa mereka bisa berjualan sedangkan kami tidak bisa," ucapnya.
Maman Hunter sapaan akrabnya menambahkan, para PKL Reboan hanya memjnta waktu enam jam dalam satu minggu untuk berjualan di batu andesit. Hal tersebut agar kehadiran meraka di hari Rabu bisa tampak kondusif, tertata dan rapih jika di tempatkan di batu andesit.
“Kami itu minta kebijakan dari pada pemerintah sendiri supaya kami bisa berjualan dengan nyaman, aman, dan tentram, tidak ada kemacetan sama sekali, tidak ada kekumuhan. Kami tata kembali nanti, toh kami hanya berjualan cuma satu kali dalam seminggu," ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono