Logo Network
Network

VIDEO: Ratusan PKL Reboan Unjukrasa di Bale Kota Tasikmalaya: Kami Ingin Berjualan Lagi

Kristian
.
Kamis, 26 Januari 2023 | 09:30 WIB

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Reboan yang tergabung dalam Perkumpulan Pedagang Masyarakat Tasikmalaya (Pepmatas) melakukan aksi unjuk rasa ke Bale Kota Tasikmalaya, Senin (24/1/2023).

Ratusan PKL Reboan yang berjualan di sekitar Masjid Agung Kota Tasikmalaya itu menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya untuk menepati janji yang telah disampaikan mantan wali kota terdahulu.

Selain itu, para PKL Reboan yang berjualan seminggu sekali mulai dari pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB tersebut meminta untuk kembali dipindahkan untuk berjualan di area batu andesit.

“Tuntutan kami itu tetap sama, dari 2016 sampai sekarang itu bisa dipindahkan ke batu andesit kembali, karena awal kami sudah kondusif di batu andesit selama dua tahun lebih kita beraktiifitas di sana," ujar Ketuau Pepmatas Maman Suparman.

Para PKL Reboan juga mempertanyakan soal dipasangnya batu andesit jika tidak diperbolehkan untuk pedagang. Selain itu, lanjut Maman, apa yang sudah disampaikan Wali Kota Tasikmalaya periode 2021-2022, digantinya jalan menggunakan batu andesit itu nantinya tidak diperuntukan untuk dilalui oleh kendaraan.

“Kalau untuk bukan pedagangan kenapa jalan ini dibikin batu andesit atuh, itu kan sudah jelas aturannya tidak boleh ada kendaraan tidak boleh ada pedagang. Kami hanya menuntut keadilan ko. Silahkan saja untuk semua berjualan, kenapa mereka bisa berjualan sedangkan kami tidak bisa," ucapnya.

Maman Hunter sapaan akrabnya menambahkan, para PKL Reboan hanya memjnta waktu enam jam dalam satu minggu untuk berjualan di batu andesit. Hal tersebut agar kehadiran meraka di hari Rabu bisa tampak kondusif, tertata dan rapih jika di tempatkan di batu andesit.

“Kami itu minta kebijakan dari pada pemerintah sendiri supaya kami bisa berjualan dengan nyaman, aman, dan tentram, tidak ada kemacetan sama sekali, tidak ada kekumuhan. Kami tata kembali nanti, toh kami hanya berjualan cuma satu kali dalam seminggu," ujarnya.

Kedatangan para PKL Reboan diterima langsung oleh Asisten Daerah (Asda 2) Tedi Setiadi bersama perwakilan DPRD Kota Tasikmalaya, Enan Suherlan selaku Ketua Komisi III di depan bale kota.

Disinggung soal hasil audensi dengan perwakilan dari pemkot dan dprd, Maman mengaku tak puas. Pasalnya, setiap melakukan audensi selalu menggantung tak ada kejelasan dari sikap pemerintah.

Ia mengatakan, para PKL pun akan berjualan di area batu andesit untuk melihat respon dari pemkot. “Belum ada jawaban, masih ngambang , beraudensi 9 kali jawabannya masih begitu ngambang, belum ada jawaban yang ril yang bisa kami terimalah. Mudah-mudahan kami besok berjualan di area batu andesit, untuk percobaan kembali," pungkasnya.

Mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Asda 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Tasikmalaya, Tedi setiadi menuturkan, luas jalan HZ Mustofa antara Masjid Agung dan Taman Kota Tasikmalaya merupakan ruang lalu lintas untuk dilalui orang dan kendaraan. Namun, berbagai tuntutan dari para PKL Reboan akan disampaikan kepada Pj Wali Kota Tasikmalaya, yang saat itu berhalangan hadir karena sedang di luar kota.

“Terimakasih atas kehadiran bapak-ibu semuanya, insya Alloh sepulangnya bapak Pj dari Jakarta, kami akan langsung sampaikan," ucapnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News

Bagikan Artikel Ini