JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id - Sungai Merah di Kalimantan Tengah merupakan salah satu destinasi wisata yang masih terjaga keasriannya. Di Kalimantan memang banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi. Namun, Sungai Merah menjadi salah satu desnitasi alam yang unik dan menyita perhatian wisatawan.
Pada umumnya air sungai berwarna bening, coklat, hingga hijau, tapi sungai ini memiliki warna merah. Karena airnya yang merah tersebut, masyarakat di sana menyebutnya dengan Sungai Merah. Sungai ini berada di Kabupaten Barito, Kalimantan Tengah.
Berikut ini pesona keindahan Sungai Merah yang dirangkum iNewsTasikmalaya.id dari berbagai sumber, Minggu (22/1/2022):
1. Warna Merah Alami
Sungai Merah memiliki warna merah alami. Warna merah tersebut berasal dari kontaminasi akar-akar pepohonan di hutan Gunung Beriun.
Hutan tersebut menjadi hulu sungai dan sangat lebat yang menjadi salah satu ciri khas hutan hujan tropis di Kalimantan.
Warna merah dari Sungai Merah ini sudah ada sejak dulu. Sungai ini juga disebut sebagai Sungai Marak dalam bahasa Dayak. Suasana dan kawasan Sungai Merah masih sangat asri. Berbagai vegetasi hijau yang tumbuh subur mengelilingi kawasan Sungai Merah.
2. Aman diminum langsung
Air Sungai Merah aman diminum langsung. Air sungai yang terletak di sepanjang jalur pendakian Gunung Beriun ini memiliki rasa tawar.
Pesona Keindahan dan Keasrian Sungai Merah di Kalimantan Tengah, Disakralkan Suku Dayak. Foto: Instagram
3. Dipercaya bisa memutihkan kulit
Mitos yang berkembang di masyarakat, air Sungai Merah dipercaya bisa memutihkan kulit. Konon siapa saja yang mandi di Sungai Merah, kulitnya akan tampak menjadi putih bersih. Mitos lainnya, jika mandi di sungai ini semua rasa lelah akan hilang karena airnya dingin dan sejuk.
4. Disakralkan suku Dayak
Sungai Merah masih disakralkan oleh suku Dayak. Sehingga asa pantangan yang harus dihindari oleh wisatawan yang berkunjung. Salah satu pantangan atau larangannya adalag tidak menanggalkan pakaian saat mandi di sungai.
Sayangnya, dengan berjalannya waktu, Sungai Merah mulai terancam keasriannya. Hal itu lantaran aktivitas dari penebanagan pohon di hutan sekitar Sungai Merah.
Editor : Asep Juhariyono