Untuk menyiasati agar tetap mendapatkan uang, YJ memberi para pelanggannya diskon atau potongan harga.
"Ya, mau bagaimana lagi, sejak pandemi pelanggan berkurang drastis," tutur YJ di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.
Jika sebelumnya YJ hanya melayani open BO alias booking online, sejak pandemi gadis berparas cantik ini terpaksa membuka layanan VCS (video call sex).
Tarif VCS tentu jauh lebih murah dari open BO. Sebab, pelanggan tidak langsung menikmati kemolekan tubuhnya, para pecinta lendir hanya melihat dan mendengarkan suaranya dari HP.
JY juga melayani pembelian video atau foto dirinya. Untuk satu folder berisi 30 gambar plus foto dirinya dalam kondisi polos tanpa busana, YJ hanya menghargai Rp50 ribu.
"Memang tarifnya murah, tapi saya gak perlu kerja. Kalau yang pesen banyak kan lumayan, Rp50 ribu kali 10 orang saja sudah Rp500 ribu," tutupnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta