get app
inews
Aa Read Next : Jelang Kick Off Liga 3 Nasional, PSGC Ciamis Kunjungi Ponpes Nurul Huda dan Doa Bersama Anak Yatim

Polres Tasikmalaya dan Aliansi Supporter Gelar Doa Bersama untuk Korban Kerusuhan di Kanjuruhan

Senin, 03 Oktober 2022 | 16:19 WIB
header img
Polres Tasikmalaya dan Aliansi Supporter Tasikmalaya Gelar Doa Bersama untuk Korban Kerusuhan di Kanjuruhan. Foto: IST

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Polres Tasikmalaya bersama para bobotoh Persib Bandung gelar doa bersama untuk para korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/3/2022).

Doa bersama untuk para korban kerusuhan di Kanjuruhan tersebut dilaksanakan di Mapolres Tasikmalaya pada Senin (3/10/2022).

Kapolres Tasikmalaya AKBP Suherdi Hery Haryanto mengatakan, pihaknya bersama rekan-rekan dari bobotih Persib Bandung turut merasakan duka dan berbelasungkawa atas insiden karusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malam, Jawa Timur, yang mengakibatkan ratusan orang meninggal.

“Rekan-rekan kita dari bobotoh hadir di sini (Polres Tasikmalaya) untuk melaksanakan doa bersama bagi para korban yang meninggal di Stadion Kanjuruhan Malang,” kata AKBP Suhardi kepada wartawan, Senin (3/10/2022).

Selain doa bersama, dikatakan AKBP Suherdi, pihaknya juga melaksanakan diskusi dengan para bobotoh dari aliansi supporter. “Tadi kita juga sempat berbincang dengan rekan-rekan dari Aliansi Suporter dan menampung aspirasi serta mereka. Intinya selain mendukung tim kebanggaan, bagaimana kita menjadi suporter yang baik," ujarnya.

Pengurus Aliansi Suporter Kabupaten Tasikmalaya, Rudi Ubed menuturkan, pihaknya turut berduka cita dan berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa para supporter Arema FC yang menjadi korban kerusuhan di Kanjuruhan.

“Kami atas nama Aliansi Suporter Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari Viking Galunggung, Bomber Galunggung, Hooligan Galunggung, Casual dan Ultras mengucapkan belasungkawa. Ini bukan hanya tentang tragedi sepak bola, akan tetap ini berbicara tentang tragedi kemanusiaan," ucap Rudi.

Menurutnya, ketika tim kebanggaan mengalami kekalahan, para supporter harus bisa berlapang dada, bahwasanya saat itu mungkin timnya lagi kurang bagus.

“Tidak ada sepak bola yang seharga nyawa manusia. Jadi untuk panpel tolong tingkatkan lagi regulasi turnamen, SOP-nya seperti apa, pengamanannya bagaimana, jangan sampai ada kejadian Kanjuruhan-Kanjuruhan selanjutnya," tegasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut