TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Bullying atau perundungan adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal maupun fisik. Perilaku bullying bisa terjadi di dunia nyata maupun dunia maya.
Perilaku bullying berdampak buruk terhadap korbannya. Bullying membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan. Perundungan yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok tentunya berdampak terhadap psikologis korban.
Dilansir dari https://ditsmp.kemdikbud.go.id/, korban bullying atau perundungan kerap mengalami kesakitan baik fisik maupun psikologis.
Selain itu, kepercayaan diri korban juga turun, malu, trauma, merasa sendiri, serba salah, takut sekolah, mengasingkan diri dari lingkungan, menderita ketakutan sosial, dan lebih parahnya lagi timbul keinginan untuk bunuh diri dan mengalami gangguan jiwa.
Dampak buruk dari bullying tidak menutup kemungkinan korban akan melakukan hal serupa kepada orang lain untuk melampiaskan kekecawaan dan sakit hatinya.
Oleh karena hal itu, dibutuhkan penanganan yang tepat dari orang tua, tenaga pendidik, maupun tenaga profesional lainnya untuk memulihkan atau merehabilitasi psikologi korban dari trauma akibat bullying.
Lantas, bagaimana penanganan untuk memulihkan kondisi psikologis korban bullying? Berikut ini tips dan langkah mengatasi trauma akibat bullying atau perundungan yang dirangkum iNewsTasikmalaya.id dari berbagai sumber, Senin (1/8/2022):
1. Lakukan asesment oleh psikolog
Untuk mengetahui kondisi trauma yang dialami oleh korban bullying atau perundungan, orang tua sebaiknya segera membawa korban ke psikolog untuk dilakukan assesment.
Melalui assesment yang dilakukan oleh psikolog akan diketahui seberapa parah tingkat trauma yang dialami oleh korban. Dengan demikian, langkah penanganannya akan disesuaikan atas rujukan dari psikolog.
2. Tidak membahas bullying
Peristiwa bullying atau perundungan yang dialami korban jangan pernah dibahas kembali. Keluarga dalam hal ini orang tua harus hadir setiap saat untuk mendampingi korban agar tidak mengigat kembali dengan kejadian bullying.
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Salah satu dampak bullying adalah merosotnya rasa percaya diri. Oleh karena itu, kepercayaan diri korban bullying perlu dikembalikan agar bisa kembali bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain.
4. Olahraga
Olahraga dipercaya bisa meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. Dengan berolahraga, korban juga bisa mengurangi berfikir negatif dan mengingat pengalaman pahitnya karena bullying. Olahraga juga melancarkan sirkulasi darah dan menekan hormon depresan dalam tubuh sehingga menurunkan kadar stres.
5. Menyajikan atau menekuni hobi
Jika korban tidak memiliki hobi, orang tua bisa menyajikan hobi yang disukai korban. Dengan menekuni hal yang disukai, setidaknya korban dapat melupakan segala hal kejadian buruk yang dialaminya.
Itulah 5 langkah mengatasi trauma akibat bullying atau perundungan. Semoga bermanfaat ya.
Editor : Asep Juhariyono