KENDAL, iNewsTasikmalaya.id – Lebih dari 11 hari menghilang seusai istrinya ditembak pembunuh banyaran, Kopda Muslimin, suami dari korban ditemukan tewas di rumah orang tuanya Kendal.
Kopda Muslimin diketahui sebagai terduga otak kasus penembakan istrinya di Semarang. Diduga, Kopda Muslimin tewas karena menenggak racun.
Informasi yang diterima iNews.id, anggota Batalion Arhanud 15/DBY itu dikabarkan berada di rumah orang tuanya, RT 2 RW 1, Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kamis (28/7/2022).
Berdasarkan laporan kronologis yang didapat dari Dandim 0715/Kendal, Kopda Muslimin datang ke rumah orang tuanya di RT 02/ RT 01, Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Kamis (28/7/2022) pukul 05.30 WIB.
Dia datang mengendarai sepeda motor Mio J AA 2703 NC. Usai mengetuk pintu dan dibuka oleh orang tuanya atas nama Mustakim, Kopda Muslimin masuk ke kamar belakang menemui kedua orangnya serta sempat memohon maaf dalam keadaan muntah-muntah.
Kemudian Kopda Muslimin berbaring di tempat tidur. Pada pukul 07.00 WIB, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia oleh orang tuanya di tempat tidur.
Mengetahui kejadian tersebut adik korban Novi langsung melaporkan kepada Kodim 0715/Kendal.
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen M Lutfi mengatakan, Kopda Muslimin pulang ke rumah orang tua. Dia sempat meminta maaf sebelum meninggal dunia.
"Beliau sempat minta maaf sama orang tua," kata Lutfi di lokasi, Kamis (28/7/2022). Menurut dia, Kopda Muslimin juga diminta orang tuanya untuk menyerahkan diri ke polisi. Setelah itu, Kopda Muslimin muntah-muntah.
"Sama orang tua dituturi untuk menyerahakn diri timbul komunikasi M dan orang tuanya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kopda Muslimin telah menghilang selama 11 hari pascakejadian penembakan terhadap istrinya RW (34) di jalan Cemara III Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Senin (18/7/2022). Dalam kasus tersebut, tim gabungan TNI-Polri telah mengamakan lima tersangka.
Editor : Asep Juhariyono