get app
inews
Aa Read Next : Kasus Dugaan Perundungan Pelajar di Tasikmalaya Kembali Mencuat

Peringati HAN 2022, KPAT Kampanyekan Stop Bullying Anak di Taman Kota Tasikmalaya

Minggu, 24 Juli 2022 | 17:21 WIB
header img
Peringati HAN 2022, KPAT Kampanyekan Stop Bullying Anak di Taman Kota Tasikmalaya. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian)

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Koalisi Peduli Anak Tasikmalaya (KPAT) kampanyekan stop bullying (perundungan) di areal batu andesit Taman Kota Tasikmalaya, Minggu (24/7/2022).

Kampanye stop bullying tersebut dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022. Mereka membawa poster dan spanduk berisikan kecaman dan ajakan untuk tidak melakukan aksi bully.

jjKPAT juga mengecam aksi perundungan anak sekolah dasar (SD) yang terjadi di wilayah Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, mengakibatkan anak depresi hingga meninggal dunia.

Perwakilan KPAT yang merupakan Direktur Taman Jingga Ipa Zumrotul Falihah mengatakan, tujuan dari kampanye stop bullying tersebut merupakan suatu bentuk keprihatinan dan kecamatan terhadap aksi perundungan anak SD yang diduga dilakukan oleh teman-temannya di Kabupaten Tasikmalaya.

"Alhamdulilah, semua yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini ikut menyuarakan, menyingkapi kasus bullying  yang terjadi akhir-akhir ini di Singparna. Kampenye stop bullying ini sekaligus memperingati Hari Anak Nasional 2022,” kata Ipa, Minggu (24/7/2022).

Menurutnya, perundunang sangat meresahkan bagi semua kalangan. Perundungan tidak hanya terjadi pada anak-anak, tapi ada pula terhadap orang dewasa. Dari beberapa penelitian imliah, lanjut Ipa, rata-rata orang menyaksikan kasus perundungan adalah apatis.

"Sebelum kejadian itu pun kasus bullying ini sudah sangat meresahkan. Hasil penelitian ilmiah rata-rata orang menyaksikan kasus bully 80 persennya diam, cuek, dan tak peduli, padahal pada saat terjadinya perundungan ada di sekitar lokasi, sehingga terjadi normalisasi seolah-olah itu hanya becandaan biasa, padahal itu akan menjadi luka batin bagi anak-anak kita," ujarnya.

Ipa menuturkan, anak-anak sekarang merupakan aset negara yang akan melanjutkan perjuangan para orang tua di masa depan. Seharusnya, anak-anak sebagai generasi bagnsa dijaga dan dilindungin, jangan sampai anak-anak tidak dipedulikan dan dibiarkan saat mendapatkan perundungan dari teman-temannya maupun orang lain.

“Anak merupakan aset negara. Anak adalah aset bangsa. Baik secara fisiknya kemudian secara mentalnya, harus dijaga dan dilindungi. Karena dampak dari perundungan itu menyebabkan luka batin yang memang sulit terlihat," tuturnya.

"Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah bullying, peduli, peka, dan responsip ketika ada korban perundungan. Kemudian korban dirangkul dan diobati secara psikis. Rata-rata pelaku itu merupakan korban bully di masa lalu," pungkasnya.

Untuk diketahui, KPAT merupakan gabungan dari berbagai instansi dan organisasi seperti Taman Jingga, FFPI Kota Tasikmalaya, Culture Women Studies Unsil, Konde Sartika, Gerakan Literasi Mahasiswa Unsil, BEM Fakultas Ekonomi Unsil, Siliwangi Sport Unsil, IGRA Kota Tasikmalaya, KOHATI HMI Kota Tasikmalaya, KOPRI PMII Kota Tasikmalaya, HIMA HTN IAIT, HIMA PUI Kota Tasikmalaya, LBH IAIT, FoSP2T, dan Tasik Koesplus Community.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut