“Makanya ini nazar saya, bahwa kalau anak saya sembuh dan tidak kambuh lagi dari penyakit kejangnya, saat khitanan nanti akan menampilkan suara mesin senso,” ujarnya.
Kendati hiburan syukuran hajatan khitanan dihibur dengan suara mesin senso tidak umum, kata Ujang, hal itu dilakukan untuk membayar nazarnya karena anaknya tidak kejang lagi saat demam.
“Melihat anak sehat, senang, itu menjadi kebahagian buat kami dan itu menjadi kewajiban karena sudah nazar. “Anak kami saat ini usianya sudah menginjak 8 tahun dan syukur alhamdulillah syukurannya berjalan dengan lancar," ucapnya.
Ia menambahkan, hiburan suara mesin senso saat syukuran khitanan anaknya hanya dilakukan selama 10 menit. “Tidak lama hanya 10 menit, kemudian dilanjutkan dengan hiburan musik dangdut,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono