NEW DELHI, iNewsTasikmalaya.id – Bayi langka. Seorang bayi di India dilahirkan dengan kondisi memiliki empat tangan dan empat kaki. Bayi itu pun dianggap sebagai keajaiban alam oleh masyarakat di sana. Bahkan, ada yang menganggap bahwa bayi itu merupakan reinkarnasi dari Dewa Hindu, Laksmi.
Bayi langka itu dilahirkan di Pusat Kesehatan Masyarakat Shahabad di Uttar Pradesh, India, pada Sabtu (2/7/2022). Saat dilahirkan, dia memiliki berat badan 6,5 pon atau 2,9 kg.
Kabar kelahiran bayi langka dan ajaib itu langsung menyebar ke seluruh wilayah setempat. Bahkan, beberapa orang menyebut dia sebagai Dewi Lakshmi yang merupakan dewi kekayaan, keberuntungan, kekuatan, kecantikan, kesuburan dan kemakmuran.
Dilansir dari newsweek, bayi itu diperkirakan memiliki kondisi yang disebut polymelia. Dia menderita cacat lahir langka yang menyebabkan terlalu banyak anggota badan.
Polymelia memiliki banyak jenis tergantung di mana anggota badan ekstra itu tumbuh. Di antaranya Cephalomelia, Pyromelia, Thoracomelia dan Notomelia. Anggota badan biasanya tumbuh di kepala, panggul, dada atau tulang belakang. Meskipun sangat jarang pada manusia, polymelia sering terlihat pada hewan seperti sapi, kerbau, ayam, katak dan lalat buah.
Polymelia sering disebabkan oleh cacat genetik pada janin yang sedang tumbuh. Cacat genetik menyebabkan pembelahan dan pertumbuhan sel yang tidak normal.
Kadang-kadang, salah satu dari sepasang bayi kembar siam dapat menyatu ke dalam janin yang lain. Beberapa anggota tubuhnya melekat pada janin yang ada.
Faktor eksternal juga dapat berperan dalam cacat bawaan seperti polymelia. Misalnya, obat thalidomide yang didistribusikan sebagai pengobatan mual di pagi hari pada 1950-an.
Obat itu menyebabkan lebih dari 10.000 bayi lahir cacat dengan anggota tubuh yang terlalu sedikit atau tidak berkembang. Setengah dari kelahiran itu tercatat meninggal dalam beberapa bulan setelah dilahirkan.
Sebelumnya, pada 2022, seorang bayi lain lahir dengan polimelia di India Timur. Dia lahir dengan empat lengan dan empat kaki, dan beberapa organ terbuka di luar tubuh.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Human Genetics pada 2013, janin India berada pada peningkatan risiko cacat lahir karena berbagai faktor. Di antaranya usia ibu yang lebih tinggi hingga kurangnya perawatan antenatal.
Sebagai informasi, 22,8 persen kehamilan di India tidak menerima perawatan antenatal apapun. Selain itu juga status gizi ibu dan tingginya angka perkawinan sedarah pada penduduk. Menurut penelitian, perkawinan sedarah terjadi pada tingkat yang bervariasi antara 1-4 persen di India Utara, hingga 40-50 persen di Selatan.
Editor : Asep Juhariyono