Aipda One Suherman: Bhabinkamtibmas Anak Petani Jadi Penjaga Harmoni Lintas Iman di Kota Banjar

Budiana Martin
Kisah Aipda One Suherman Bhabinkamtibmas Anak Petani Jadi Penjaga Harmoni Lintas Iman di Kota Banjar. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Di tengah hiruk pikuk perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, di Kota Banjar, ada sebuah kisah inspiratif tentang kerukunan. Di sana, di mana lantunan azan dan kidung gereja berpadu harmonis, terdapat sosok Aipda One Suherman.

Ia bukanlah polisi biasa, melainkan figur yang dihormati dan dijuluki warga sebagai Pahlawan Kerukunan lintas iman. Sebagai Ajun Inspektur Polisi Dua, pangkat tertinggi di golongan Bintara Polri, One telah membaktikan dua dekade hidupnya untuk melayani sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.

Dari Anak Petani hingga Penjaga Harmoni

Lahir di Sidamulih, Pangandaran, pada 18 September 1983, One kecil memendam mimpi besar: menjadi seorang polisi. Sebuah impian yang diakuinya penuh liku dan pengorbanan. Namun, semangatnya tak pernah padam. Pada tahun 2005, setelah lulus sekolah, One yang berasal dari keluarga petani memberanikan diri mendaftar Bintara Polri.

Berkat doa kedua orang tua dan kerja kerasnya, ia berhasil lolos. Pencapaian ini tak hanya membanggakan dirinya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi anak muda di kampung halamannya. One Suherman menjadi anggota Polri pertama dari Kecamatan Sidamulih, membuktikan bahwa seorang anak petani pun mampu meraih cita-cita mulia.

"Alhamdulillah, saya diterima menjadi anggota Polri berkat doa kedua orang tua dan kerja keras. Sekarang saya sudah 20 tahun bertugas," tutur One dengan nada rendah hati saat ditemui di sebuah warung kopi di Kelurahan Hegarsari, Minggu (29/6/2025).

Silaturahmi adalah Kunci

Bagi One, tugas polisi melampaui sekadar menjaga keamanan. Di Kelurahan Hegarsari yang kaya akan keberagaman tempat berdirinya masjid, gereja Protestan, dan gereja Katolik ia aktif memperkuat toleransi beragama. Rintangan komunikasi di tengah perbedaan adalah hal biasa, namun One punya jurus jitu: silaturahmi.

"Bagi saya, kunci paling utama dalam membangun komunikasi yang efektif itu menjaga silaturahmi, baik dengan para tokoh maupun masyarakat," ungkapnya. Melalui dialog dan pendekatan persuasif, ia secara konsisten menyampaikan pentingnya sikap saling menghormati.

Keteladanan One tak hanya diucapkan, melainkan dibuktikan dengan tindakan nyata. Ia selalu hadir dalam perayaan hari besar keagamaan umat lain, seperti Natal dan Waisak. Sikapnya ini membuat banyak pihak merasa dihargai dan dilindungi.

"Saya merasa bangga, banyak warga dari berbagai latar belakang bisa selalu mengajak diskusi serta melakukan kegiatan positif secara bersama-sama. Itu artinya mereka percaya sama saya, alhamdulillah," ujarnya.

Kepercayaan ini tidak datang begitu saja. One membangunnya melalui interaksi harian, mulai dari menghadiri pengajian, mengikuti gotong royong, hingga menemani kegiatan keagamaan di gereja. "Setiap hari saya selalu berupaya bertemu dan berinteraksi dengan warga lintas iman, kemudian menghadiri kegiatan agamanya. Pasti selalu saya usahakan, saat itu tentu saya hadir sebagai sahabat mereka semua, bukan sekadar aparat," imbuhnya.

Editor : Asep Juhariyono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network