Uun menambahkan, DLH Kota Banjar tetap berkomitmen melakukan perbaikan fasilitas yang rusak. Namun, kemampuan perbaikan sangat bergantung pada anggaran yang tersedia.
“Kerusakan fasilitas selalu kami upayakan perbaikannya. Untuk kebersihan, kami sudah rutin mengelola dengan tenaga kebersihan yang ditugaskan secara konsisten,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar turut menjaga fasilitas yang ada. Uun menyebutkan bahwa selain kerusakan, beberapa fasilitas taman seperti lampu taman kerap dicuri atau dirusak.
“Kami ajak masyarakat untuk merawat taman ini bersama-sama. Jangan dirusak, jangan dicorat-coret, dan jangan dicuri. Semua ini milik kita bersama, yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan publik,” tambahnya.
Kondisi Taman Ecopark di Kelurahan Hegarsari memang mencerminkan perlunya perhatian lebih dari pihak terkait. Meskipun DLH Kota Banjar mengklaim telah berupaya menjaga taman, kenyataannya di lapangan masih banyak fasilitas yang tak berfungsi.
Taman ini yang awalnya diharapkan menjadi ruang terbuka hijau untuk masyarakat kini berubah menjadi tempat yang kehilangan fungsi idealnya. Masyarakat berharap ada langkah konkret untuk mengembalikan kejayaan taman ini, baik melalui peningkatan anggaran, pengawasan, maupun pelibatan masyarakat dalam perawatan fasilitas.
Jika langkah-langkah ini tidak segera diambil, ikon wisata lingkungan Kota Banjar ini dikhawatirkan akan terus terpuruk, meninggalkan citra buruk bagi pengelolaan ruang publik di daerah tersebut.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait