Menurut Rudi, peserta pelatihan menunjukkan kemajuan signifikan dalam menguasai keterampilan menjahit.
"Meski perlu lebih banyak latihan mandiri di rumah, hasil karya peserta sudah cukup memuaskan. Kami optimistis kemampuan ini bisa menjadi modal bagi mereka untuk bekerja di perusahaan garmen atau membuka usaha sendiri," ujarnya.
Ia berharap pelatihan ini mampu menciptakan kemandirian ekonomi di kalangan masyarakat Ciamis. Dengan keterampilan yang dimiliki, peserta diharapkan mampu berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru, yang secara langsung akan membantu menurunkan angka pengangguran.
"Kemandirian ekonomi adalah kunci. Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha yang berdampak luas bagi perekonomian daerah," ungkapnya.
Berbagai upaya yang dilakukan Disnaker Ciamis telah menunjukkan hasil positif. Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ciamis turun dari 3,52% menjadi 3,37% pada tahun 2024.
Penurunan ini menjadi bukti nyata bahwa program pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan menjahit memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan warga.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait