Perwakilan orang tua, Hj Shela Agustin (47) asal Kabupaten Ciamis yang anaknya sebagai anggota BCS dan terjaring razia petugas dari TNI-Polri, pada Sabtu (1/6/2024) malam, mengatakan, dirinya mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah melakukan tugasnya dengan baik.
Terkait pembubaran, menurut Shela, pihaknya sangat setuju dengan resminya geng motor BSC itu bubar.
"Saya sebagai orang tua yang merasa dirugikan, saya banyak terima kasih kepada pihak kepolisian dan warga setempat, alhamdulillah BSC dan semua geng harus dihapuskan," ucap Shela pada iNewsTasikmalaya.id.
Shela mengungkapkan, dirinya sebagai orang tua tidak mengetahui seorang anaknya itu masuk ke dalam salah satu kelompok geng motor.
"Anak saya anak rumahan gak pernah keluar jarang keluar, tiba-tiba gak ada izin gak ada pamit, tahu dari sosial media tetehnya lihat ko ini kaya ade. Saya tidak tau kalau anak saya masuk geng motor, ditanya juga jawabnya engga masuk gituan," tuturunya.
Shela berharap, dari kejadian ini semua orang tua bisa lebih mengawasi aktivitas yang dilakukan oleh anak-anaknya.
"Harus lebih bisa menjaga anak, mengawasi anak, jangan ada lagi lah geng gengan kaya gini," tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono menjelaskan, ratusan anggota geng motor itu diamankan di Jalan HZ Mustofa atas kerja sama pihak kepolisian dengan TNI.
Lanjut Joko, bahwa mereka yang diamankan dan dibawa ke Mako Polres Tasikmalaya berjumlah sebanyak 266 orang. Yang mana, mereka yang terjaring razia rata-rata masih berstatus pelajar.
"Kita amankan kelompok geng motor BSC dengan hasil sebanyak 266 pemuda dan pemudi, dengan kategori 260 laki-laki dan 6 perempuan, dan 150 kategori pelajar, mereka berasal dari Kota Tasik, Kabupaten Tasik dan Kabupaten Ciamis," kata Joko.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait