BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Area Taman Lapang Bhakti Kota Banjar, Jawa Barat tercemar oleh air limbah yang diduga berasal dari outlet Mie Gacoan yang baru dibuka pada 17 Mei 2024 lalu.
Air limbah diduga dari restoran yang terkenal dengan menu mie pedasnya itu merembes ke arena bermain skateboard, menyebabkan genangan dan mengeluarkan aroma tidak sedap. Akibatnya, aktivitas masyarakat di area tersebut, khususnya di arena skateboard, menjadi terganggu.
"Genangan air muncul sejak tempat makan baru dibuka. Airnya merembes hingga menggenang dan mengalir ke tanah menuruni anak tangga," ungkap Nugraha, seorang warga yang beraktivitas di Taman Lapang Bhakti Kota Banjar, Selasa (21/5/2024).
Ia mengaku terganggu dengan kejadian ini karena jalan menjadi licin dan aroma tidak sedap tercium dari air limbah tersebut. "Ya, licin dan bau. Sangat mengganggu, beraktivitas pun jadi tidak nyaman," katanya.
DLH Kota Banjar Sidak Outlet Mie Gacoan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar, Eri Kusmara Wardana, mengatakan, pihaknya akan segera merespons keluhan warga terkait rembesan limbah yabg yang diduga dari restoran yang baru dibuka dekat Taman Kota. DLH akan mengecek langsung dugaan pencemaran limbah yang membanjiri area Taman Kota Lapang Bhakti.
"Hari ini tim akan ke lapangan bersama dengan tim dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Rencana pukul 9 pagi," katanya.
Jika Belum Siap Beroperasi, Jangan Paksakan
Anggota Komisi III DPRD Kota Banjar dari Partai Golkar, Sudarsono, merespons kejadian limbah restoran yang masuk ke area publik Taman Kota Lapang Bhakti.
Menurutnya, jika rumah makan tersebut belum siap beroperasi, sebaiknya ditutup sementara sampai semuanya siap.
"Jika belum siap operasional dan masih mengganggu lingkungan, terutama masalah saluran pembuangan limbah, sebaiknya ditutup dulu," ujar Sudarsono.
Manager Outlet Mie Gacoan Kota Banjar, Annisa Zahara Luthfi, membenarkan adanya kebocoran air limbah yang merembes ke area Taman Lapang Bhakti Banjar.
Hal ini disebabkan oleh satu lubang pembuangan air limbah yang belum sempat dipelester oleh pihak pemborong.
"Iya, ada tujuh lubang pembuangan air limbah dan salah satunya belum dipelester oleh pemborong," katanya.
Annisa menyebut, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera memperbaiki penyebab kebocoran air limbah yang terjadi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan atasan dan pemborongnya, yang saat ini sedang menuju ke sini untuk segera memperbaiki penyebab rembesnya air limbah," ujarnya.
Annisa meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kejadian ini. "Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan segera menindaklanjuti untuk segera diperbaiki," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
