Ular viper hijau, dikenal dengan ciri khas kepala segitiganya, merupakan penyumbang kasus gigitan ular terbanyak di Indonesia. Ular ini agresif dan mudah merasa terganggu, langsung mematuk jika merasa terancam. Dari gigitannya, ular ini menyuntikkan bisa melalui taringnya.
"Sekitar 50 persen kasus gigitan ular di Indonesia adalah gigitan ular hijau ekor merah," tambah Akong.
Gigitan ular ini sangat mematikan, dengan bekas gigitan yang menyebabkan pembengkakan dan perubahan warna kulit menjadi merah gelap.
"Jika sudah demikian, itu pertanda terjadi pendarahan internal di bawah kulit. Jika tidak ditangani dengan baik, atau terlambat, bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian," ingat Akong.
Akong mengimbau warga yang digigit ular berbisa untuk segera dibawa ke rumah sakit. "Apalagi jika sudah terjadi pembengkakan di bekas gigitan yang disertai mual dan lemas, segera ke rumah sakit agar bisa ditangani secepat mungkin," tambahnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait