Setibanya di luar, Kirman melihat banyak warga sudah berkumpul di jalan. Dia menyaksikan genteng atap rumahnya jatuh berserakan, perabot rumah hancur, dan atap rumah patah menjadi dua bagian. Bagian dapur rumahnya pun mengalami kerusakan serius.
"Waktu itu, saya dan istri saja yang ada di rumah. Untungnya kami berhasil keluar tepat waktu, kalau tidak bisa kena genteng yang jatuh. Kami bersyukur selamat," tambahnya.
Meskipun atap dan dapur rumahnya rusak parah, Kirman bersama istrinya memilih untuk tetap tinggal di rumah. "Kami bisa menggunakan ruang depan sebagai tempat tinggal sementara," ungkapnya.
Ketua RT 04 RW 01, Dusun Balemoyan, Dedi Mulyadi, mengatakan, dua rumah mengalami kerusakan akibat gempa Garut, yaitu rumah Kirman dan Emi (66). Meskipun demikian, rumah Emi hanya mengalami kerusakan ringan dan bisa diperbaiki dengan cepat.
"Ada dua rumah yang rudak akibat gempa. Rumah Mang Kirman dan Ibu Eni," kata Dedi.
Pada Minggu (28/4/2024) siang, warga Desa Mekarjaya bergotong royong memperbaiki rumah Emi yang rusak. Mereka mengganti kasau bambu dan reng bagian atap yang rusak serta memasang kembali genteng atap.
Sementara itu, petugas dari BPBD dan relawan Tagana terus melakukan assesment dan penanganan dampak gempa.
Bantuan juga didistribusikan kepada korban, termasuk paket bantuan untuk korban di Kawali Mukti, yang rumahnya mengalami kerusakan serius.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait