"Tanaman Sansevieria sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di kawasan industri pabrik," tambah Aisya.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini diisi dengan penyuluhan mengenai dampak asap pabrik, upaya pengendalian, dan cara penanaman teknik kokedama dengan tanaman Sansevieria.
Kepala Desa Sindangsari, Febri Rizki Denaya, menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa atas kontribusinya.
Febri mengungkapkan, bahwa Desa Sindangsari telah melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap setiap pabrik yang ada.
"Kampung Jetak, sebagai sentra produksi wajan, telah mengimplementasikan langkah-langkah ramah lingkungan," ujar Febri.
Ia menuturkan, kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah desa. Febri berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengendalikan emisi asap pabrik dan menjaga kesehatan.
Setelah penyuluhan, dilakukan penanaman tanaman Sansevieria menggunakan teknik kokedama, dipandu oleh dua mahasiswi. Peserta yang hadir menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan pemberdayaan ini.
Kegiatan diakhiri dengan pos-test, yang menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Sindangsari sebesar 84,6 persen.
"Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini efektif, dan masyarakat mampu memahami materi yang disampaikan," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait