Polres Tasikmalaya Bawa Pulang Korban TPPO dari Malaysia ke Indonesia

Kristian
Polres Tasikmalaya Bawa Pulang Korban TPPO dari Malaysia ke Indonesia, Dijanjikan Jadi Cleaning Service. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

"Kita bisa mengembalikan korban ke Tasikmalaya dengan dibantu Mabes Polri termasuk KBRI di Malaysia, dan kita pun juga berkoordinasi dengan pemda setempat," jelasnya. 

Suhardi menyampaikan, korban sebelumnya diiming-imingi sebuah pekerjaan menjadi seorang clening service. Korban selama 10 bulan berada di Malaysia tanpa status yang jelas dan mendapatlan perlakuan kurang baik.

"Namun, itu hanya iming-iming belaka. Ternyata di sana tidak sesuai dengan yang ditetapkan, korban bekerja nyaris satu tahun dengan tidak mendapatkan upah," pungkasnya. 

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya. AKP Ari Rinaldo menjelaskan, penjemputan tersebut bermula dari adanya laporan dari pihak keluarga. Pihaknya kemudian berkolaborasi dengan Mabes Polri untuk melakukan penjemputan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jawa Barat.

"Awalnya, kami berkoordinasi dengan unit PPA Polda Jabar untuk bisa bersurat kepada Kementerian Luar Negeri, pasalnya, memang ada jalur yamg harus kami tempuh untuk memulangkan korban," ucapnya. 

“Sehingga, dari Kementerian Luar Negeri mengusahakan ke Duta Besar (Dubes) Malaysia dan kami tempuh proses tersebut selama kurang lebih satu bulan semenjak keluarganya lapor ke kami, hingga korban bisa diambil dari tempat persembunyiannya,” tambahnya. 

Pasca dirinya berhasil kabur dari penyekapan, dikatakan Ari, korban bersembunyi di satu kebun durian di Negara Jiran, Malaysia.

"Korban setelah berhasil kabur dari tempat sekapannya ia melarikan diri ke satu kebun durian di Malaysia. Untuk bertahan hidup ia bekerja di warung-warung di daerah tersebut," ujarnya. 

Ari menyebut, saat proses penjemputan, korban sempat merasa ketakutan, terlebih hal itu dokumen serta surat-surat yang dimilikinya tidak lengkap. Akan tetapi, korban bisa dijemput untuk dibawa ke rumah aman di Dubes Indonesia yang berada di Malaysia.

"Korban sempat merasa takut waktu diarahkan supaya datang sendiri ke Dubes Indonesia di sana, karena takutnya ada raziaan. Dari sana, baru prosesnya dipulangkan ke Indonesia dan segera kami jemput di bandara," pungkas Ari.

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network