Diduga Stres Gegara Anak Kecanduan Judi Online, Seorang Ibu di Tasikmalaya Nekat Gantung Diri

Heru Rukanda
Diduga Stres Gegara Anak Kecanduan Judi Online, Seorang Ibu di Tasikmalaya Nekat Gantung Diri. Foto: Ilustrasi

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Seorang ibu di Tasikmalaya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon kelapa. Peristiwa itu pun menggegerkan warga di lokasi kejadian, tepatnya di Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (13/8/2023).

Korban diketahui berinisial ID (50). Jenazah korban kali pertama diketahui oleh tetangganya, Nina (31). Saat itu, saksi yang sedang menyapu halaman memanggil korban tapi tidak ada respon.

Saksi kemudian memberitahu tetangga lainnya, Surahmat (41). Kedua kemudian mencoba mencari korban di dalam rumah. Namun, korban tidak ditemukan di dalam rumah.

Dengan kebingunan, saksi pun mencoba mencari ke sekitar rumah korban. Mereka terkejut, saat melihat korban dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan posisi tergantung di pohon kelapa.

“Kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB. saksi-saksi langsung memberi tahu warga lain dan melaporkan kejadian ini ke polisi,” ujajr salah seorang warga, Kinkin (36).

Kabar yang beredar di tengah masyarakat mengindikasikan bahwa korban diduga mengakhiri hidupnya karena berbagai tekanan yang dialaminya.

Salah satu alasan yang disebutkan adalah bahwa korban diduga mengalami stres karena anaknya yang terus-menerus bermain judi online dan sulit diarahkan. Selain itu, korban juga diduga menderita penyakit lambung yang tidak kunjung sembuh.

"Informasinya bahwa korban merasa stres memikirkan anaknya yang ketagihan bermain judi online slot. Meski sudah diingatkan, anaknya tetap melanggar. Korban tinggal bersama anaknya karena suaminya berjualan di luar kota," jelas Kinkin.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo mengatakan, bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan terkait insiden ini. Namun, motif yang mendorong korban untuk mengambil langkah tragis ini masih belum dapat dipastikan.

"Iya, kami telah menerima laporan, namun kami belum bisa memastikan motifnya," ungkap Ari kepada para wartawan.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban, tim investigasi yang terdiri dari anggota Kepolisian Polsek Parungponteng, tim Inafis Polres Tasikmalaya, dan petugas dari Puskesmas, menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau indikasi tindak pidana lainnya yang terkait dengan kematian korban.

Pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi yang dikuatkan dengan surat penyataan penolakan autopsi.

Kejadian ini merupakan tragedi yang memilukan dan mengingatkan semua tentang pentingnya mendukung dan berbicara terbuka mengenai masalah kesehatan mental serta kesulitan yang dialami oleh individu dalam lingkungan sosial mereka.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network