"Upaya Pemprov Jabar membangun berbagai alun-alun di titik kota kabupaten itu jangan disalahartikan sebagai pemborosan, tapi justru filosofinya itu sangat luar biasa. Nah, masyarakat didorong untuk mendapatkan kebahagian itu, untuk apa banyak uang jika warga tidak bahagia," ungkapnya.
Meski dalam tahap penyelesaiannya tidak sesuai dengan rencana, menurut Kang Uu, itu merupakan bentuk kehati-hatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya dalam melakukan pembangunan proyek Alun-alun Singaparna tersebut.
“Sekalipun di awal ada keterlambatan karena memang mungkin status tanah yang kemarin ataupun ada aset yang perlu diselesaikan, alhamdulilah di akhir sesuai dengan yang diharapkan. Selesai hal-hal yang prinsip, tinggal mungkin finishing untuk memoles biar lebih cantik," paparnya.
Kang Uu berharap, masyarakat bisa menjaga Alun-alun Singaparna dengan tidak membuang sampah sembarang yang akan membuat kawasan tersebut tidak nyaman untuk dilihat. "Saya harapkan masyarakat memiliki rasa memiliki agar Alun-alun Singaparna bisa terjaga," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, Fuad Abdul Aziz, mengakui memang ada keterlambatan pembangunan ulang Alun-alun Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan menjadi magnet bagi masyarakat Tasikmalaya. Hal itu dikarenakan masalah serah terima aset yang belum tuntas.
"Kontrak kerja itu sampai 31 Desember. Kemarin belum ada pengaspalan dan finishing. Progres baru sekitar 95 persen ketika itu,” kata Fuad.
Ia menuturkan, pekerjaan pembangunan Alun-Alun Singaparna yang menghabiskan total anggaran Rp10,4 miliar dengan waktu pengerjaan selama 114 hari bisa segera dituntaskan sebelum nantinya akan diresmikan pada 14 Januari 2023.
"Kami yakin akan selesai sebelum 14 Januari. Kami perintahkan juga rekanan untuk perbaikan hasil pemantauan wagub," ujarnya.
Melihat tingginya antusias warga yang berkunjung, lanjut Fuad, hal itu menjadi pertanda jika pembangunan Alun-alun Singaparna disambut positif oleh masyarakat. "Kita bisa lihat antusias masyarakat sangat tinggi. Itu juga merupakan kebahagiaan, karena masyarakat bisa menerima. Untuk fasilitas lainnya nanti akan kita tambah," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait