TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Seperti halnya bangunan masjid agung di daerah lain yang dibangun pada masa Kerajaan Islam, sudah dipastikan dibagian depannya terdapat sebuah lapangan yang dijadikan alun-alun sebagai fasilitas perkantoran atau pendopo, hingga fasilitas penunjang lainnya.
Begitupun Masjid Agung Manonjaya yang dibangun pada masa Bupati Wiradadaha VIII pada 1837 di areal lahan seluas 1.250 meter persegi, bersamaan dengan perpindahannya ibu kota dari Sukaraja yang dulu bernama Pasir Panjang ke Harjawinangun yang kini dikenal dengan Manonjaya.
Di dalam masjid terdapat 10 tiang kokoh yang mengadopsi desain Eropa dengan arsitektur Sunda dan Jawa.
Masjid Agung Manonjaya merupakan salah satu masjid tertua di Tasikmalaya dan memiliki keunikan tersendiri. Terdapat sedikitnya 60 tiang penyangga di dalamnya.
Terdapat 4 menara yang berada di kedua sisi masjid, di mana ruangan yang terdiri dari serambi depan yang menghadap alun-alun.
Kemudian ruang sholat perempuan atau pawestren yang berada di samping kiri, serta serambi belakang yang sebelumnya dipergunakan untuk kegiatan mengaji anak-anak di sana.
Editor : Asep Juhariyono