get app
inews
Aa Text
Read Next : Polres Ciamis Gelar Nobar Film Sayap-Sayap Patah 2, Angkat Nilai Kemanusiaan dan Dedikasi Polisi

Rekonstruksi Kasus Cucu Bunuh Nenek di Cihaurbeuti Ciamis Ungkap Fakta Mengejutkan

Selasa, 17 Juni 2025 | 20:17 WIB
header img
Rekonstruksi Kasus Cucu Bunuh Nenek di Cihaurbeuti Ciamis Ungkap Fakta Mengejutkan. Foto: Istimewa

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Penyidik Polres Ciamis menggelar rekonstruksi atas kasus tragis pembunuhan seorang nenek oleh cucu kandungnya sendiri yang terjadi di Dusun Citengah, Desa Sukamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Rekonstruksi yang digelar pada Selasa (17 Juni 2025) itu tak hanya memperjelas kronologi kejadian, tetapi juga mengungkap fakta baru yang berbeda dari pengakuan awal pelaku.

Rekonstruksi berlangsung selama dua jam, mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, dan dihadiri langsung oleh tersangka, Salman Alfarizi (19 tahun). Dalam sesi rekonstruksi ini, aparat memperagakan 28 adegan kunci sejak Salman mendatangi rumah korban hingga akhirnya membuang jasad sang nenek ke tebing berkedalaman sekitar 10 meter.

Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, menyatakan bahwa ada ketidaksesuaian mencolok antara isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan hasil rekonstruksi.

“Di BAP, tersangka mengaku melukai korban menggunakan punggung sabit. Namun, dalam rekonstruksi, justru terungkap bahwa ia menggunakan sisi tajam sabit untuk menyerang kepala korban,” jelas AKBP Akmal kepada awak media.

Fakta lain yang mencuat, Salman ternyata juga menggunakan cobek batu untuk menghantam kepala neneknya, yang diperagakan dalam adegan ke-18. Serangan ganda ini memperjelas betapa brutalnya tindakan tersangka terhadap korban yang masih memiliki hubungan darah dekat.

Dari hasil penyidikan, diketahui motif pembunuhan didasari rasa sakit hati yang telah dipendam oleh Salman terhadap neneknya. Bahkan, dalam pengakuannya kepada polisi, ia sempat berniat mengubur jenazah di dalam rumah, namun gagal karena kerasnya tanah dan keterbatasan alat.

“Tersangka sempat menggali tanah dalam rumah sebagai lokasi penguburan, namun urung dilakukan. Akhirnya jasad korban dibuang ke tebing agar tidak ditemukan,” lanjut Kapolres.

Hasil autopsi dari tim medis memastikan bahwa penyebab kematian korban adalah trauma akibat benturan benda tumpul di kepala—yang memperkuat kronologi aksi keji tersebut.

Penyelidikan sementara menegaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan sepenuhnya oleh Salman seorang diri. Tidak ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam peristiwa nahas ini.

"Semua bukti dan keterangan sejauh ini menunjukkan bahwa pelaku bertindak sendiri, tanpa bantuan siapa pun," tegas Kapolres.

Meskipun tersangka mengaku menyesal dan menunjukkan sikap kooperatif selama proses hukum, pihak kepolisian masih mendalami kemungkinan unsur perencanaan dalam tindakan pembunuhan tersebut.

“Kami masih terus menggali apakah ada niat jahat yang dirancang sebelumnya. Hal ini akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan pihak Kejaksaan,” tambahnya.

Proses rekonstruksi yang dilakukan secara terbuka turut disaksikan oleh sejumlah warga setempat. Emosi warga memuncak saat tersangka memperagakan adegan pembuangan jenazah. Mereka meneriaki Salman, mengekspresikan kemarahan dan rasa tak percaya atas tindakan yang dilakukan terhadap nenek kandungnya sendiri.

Kasus ini menjadi pengingat penting akan perlunya penguatan nilai-nilai keluarga dan kontrol emosi pada generasi muda. Kepolisian memastikan proses hukum akan terus berjalan sesuai prosedur dan akan menyerahkan berkas perkara setelah penyidikan dinyatakan lengkap.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut