Kafilah MTQH Kota Tasikmalaya Diberangkatkan, Ketua MUI: Saatnya Buktikan Identitas Kota Santri

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sebanyak 144 orang kafilah Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) asal Kota Tasikmalaya resmi diberangkatkan menuju ajang MTQH ke-39 tingkat Provinsi Jawa Barat yang akan digelar di Kabupaten Bandung, pada 15-22 Juni 2025.
Upacara pelepasan kafilah dilaksanakan di Lapangan Bale Kota Tasikmalaya pada Jumat pagi (13/6/2025), dipimpin langsung oleh Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, dan dihadiri para tokoh agama serta jajaran pemerintahan.
Kafilah yang diberangkatkan terdiri dari peserta lomba, para pembina, pendamping, dan tim official. Mereka akan mewakili Kota Tasikmalaya dalam berbagai cabang perlombaan yang meliputi tilawah, tahfidz, tafsir, dan syarhil Qur’an serta lomba-lomba hadits lainnya.
Wali Kota Viman menyampaikan harapannya agar para peserta dapat mengharumkan nama daerah dan tampil maksimal di ajang bergengsi tersebut.
“MTQH bukan sekadar kompetisi, tapi juga momen untuk menunjukkan jati diri Kota Tasikmalaya sebagai Kota Santri. Saya berharap semangat para kafilah diiringi persiapan yang matang dan niat yang tulus,” ujar Viman.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi, yang turut hadir dalam pelepasan, memberikan dukungan moril dan doa kepada seluruh peserta.
“Dengan niat yang lurus, usaha maksimal, dan ketulusan hati, saya yakin anak-anak kita mampu membawa pulang prestasi terbaik. Ini ajang untuk menunjukkan bahwa semangat religius dan keilmuan di Kota Tasik masih kuat,” kata KH Aminudin.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan di MTQH bukan hanya soal peringkat, tapi juga soal akhlak, kejujuran, dan sportivitas dalam berkompetisi.
Tahun ini, Kota Tasikmalaya menargetkan masuk lima besar dalam ajang MTQH tingkat Provinsi. Target tersebut bukan tanpa dasar. Menurut catatan, Kota Tasikmalaya pernah meraih posisi kedua saat menjadi tuan rumah beberapa tahun silam.
“Peluang kita besar, tinggal bagaimana memanfaatkan kesempatan ini dengan strategi dan kesiapan yang optimal. Semua pihak sudah berkontribusi, sekarang giliran peserta menunjukkan yang terbaik,” tambah KH Aminudin.
Ajang MTQH bukan hanya wadah kompetisi membaca dan memahami Al-Qur’an, tetapi juga simbol kemajuan peradaban Islam di daerah. Karena itu, lanjut KH Aminudin, keikutsertaan dalam MTQH menjadi indikator bahwa Kota Tasikmalaya masih pantas menyandang predikat Kota Santri.
“Kalau pelaksanaannya adil dan objektif, saya yakin Kota Tasik akan bersinar. Tapi apapun hasilnya, semoga ini menjadi pengalaman spiritual dan intelektual yang membekas bagi para peserta,” pungkasnya.
Dengan semangat, dukungan moral, dan doa dari berbagai pihak, kafilah MTQH Kota Tasikmalaya siap mengukir prestasi di tingkat Provinsi Jawa Barat. Mereka tidak hanya membawa nama daerah, tetapi juga membawa harapan besar untuk mengukuhkan kembali identitas Tasikmalaya sebagai kota religius dan berbudaya Qur’ani.
Editor : Asep Juhariyono