get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung Pangan Lokal, Dapur Sehat MBG Banjar Bangkitkan Semangat Swasembada Komunitas

1.500 Anak Putus Sekolah di Kota Banjar Ditargetkan Kembali Mengenyam Pendidikan

Rabu, 11 Juni 2025 | 21:37 WIB
header img
1.500 Anak Putus Sekolah di Kota Banjar Ditargetkan Kembali Mengenyam Pendidikan Lewat Program Inklusif. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Pemerintah Kota Banjar menunjukkan keseriusannya dalam menangani permasalahan anak putus sekolah (Anak Tidak Sekolah/ATS) dengan meluncurkan program strategis yang menyasar 1.500 anak untuk kembali mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Upaya ini dipimpin oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, yang menggagas langkah kolaboratif lintas sektor demi mewujudkan Banjar sebagai kota ramah pendidikan.

Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan tahun 2024, terdeteksi 1.500 anak usia 5–6 tahun di wilayah Banjar yang tidak melanjutkan pendidikan. Angka tersebut dianggap mengkhawatirkan dan memerlukan intervensi segera untuk mencegah dampak jangka panjang, terutama dalam hal kualitas sumber daya manusia.

Kepala Disdikbud Kota Banjar, H. Kaswad, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berfokus pada pengembalian anak-anak ke sekolah formal, namun juga menyiapkan jalur alternatif melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

"Kami ingin setiap anak memiliki kesempatan belajar, meskipun tidak semua bisa kembali ke sekolah konvensional. PKBM hadir sebagai solusi inklusif bagi mereka yang memiliki hambatan ekonomi, sosial, atau geografis," ujar Kaswad usai menghadiri rapat koordinasi lintas lembaga, Rabu (11/6/2025).

Disdikbud tidak berjalan sendiri. Program ini melibatkan lurah, kepala desa, Bunda PAUD, Ketua IGTKI dan Himpaudi se-Kota Banjar, guna memastikan pendekatan yang lebih menyentuh akar masalah di lapangan.

Hingga saat ini, dari hasil verifikasi lapangan, sebanyak 680 anak tidak sekolah telah teridentifikasi menyebar di empat kecamatan. Mereka menjadi target awal dalam upaya peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) yang lebih optimal.

Sebagai bentuk komitmen, Disdikbud Kota Banjar akan meluncurkan program pendampingan intensif mulai Juli 2025. Program ini mencakup:

  • Pendataan ulang secara door-to-door untuk memperoleh data terbaru langsung dari keluarga.
  • Sosialisasi manfaat pendidikan dasar kepada orang tua dan wali murid.
  • Pendekatan personal melalui kader desa dan penggiat PAUD, guna membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan sejak dini.

"Harapan kami, gerakan ini bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban, tapi menjadi gerakan moral yang melibatkan semua pihak demi masa depan generasi Banjar," ujar Kaswad menegaskan.

Program pengembalian ATS ke jalur pendidikan merupakan bagian dari visi besar Pemkot Banjar dalam menciptakan kota inklusif yang memprioritaskan pembangunan manusia. Dengan sinergi yang solid dan data sebagai dasar kebijakan, Banjar berharap mampu memecahkan persoalan pendidikan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut