get app
inews
Aa Text
Read Next : Ciamis Rampungkan Pembentukan 265 Koperasi Desa Merah Putih, Siap Diluncurkan Secara Nasional

Galuh Ethnic Carnival 2025, Ribuan Warga Antusias Meriahkan Hari Jadi ke-383 Ciamis

Rabu, 11 Juni 2025 | 21:09 WIB
header img
Galuh Ethnic Carnival tampilkan parade budaya penuh warna dalam rangka Hari Jadi Ciamis ke-383. Foto iNewsTasikmalaya.id/Febrian Libelvalen

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Ribuan warga memadati kawasan Pendopo Bupati Ciamis, Rabu (11/6/2025), dalam perayaan Galuh Ethnic Carnival (GEC) 2025, yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-383 Kabupaten Ciamis. Pesta budaya tahunan ini kembali memukau publik dengan parade seni tradisional yang kaya warna dan makna.

Setelah pelaksanaan upacara resmi Hari Jadi Ciamis pada pagi hari, suasana langsung berubah semarak dengan hadirnya Galuh Ethnic Carnival yang menampilkan kekayaan budaya dari berbagai penjuru daerah. Tahun ini, GEC mencatat partisipasi luar biasa, dengan 31 grup seni turut ambil bagian meningkat dari 25 grup pada tahun sebelumnya.

Tak hanya dari Ciamis, sejumlah peserta juga datang dari kabupaten tetangga, menambah semangat kolaborasi dan semarak budaya lintas daerah.

“Ini bukan sekadar pertunjukan, tapi wujud kecintaan masyarakat terhadap budaya. Alhamdulillah, GEC tahun ini semakin meriah dan penuh warna,” ujar Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, saat membuka karnaval.

Bupati Herdiat menegaskan pentingnya melestarikan budaya lokal sebagai identitas yang harus dijaga bersama. Ia mengapresiasi antusiasme masyarakat dari seluruh kecamatan di Ciamis yang terus menjaga dan menampilkan kekhasan seni budayanya masing-masing.

“Budaya adalah warisan luhur dari para leluhur kita. Tiap kecamatan di Ciamis punya kekhasan tersendiri. Ini harus terus kita rawat dan kembangkan sebagai kebanggaan daerah,” tuturnya.

Salah satu penampilan yang paling menyita perhatian publik adalah atraksi Bebegig Sukamantri, seni tradisi khas dari Kecamatan Sukamantri. Dengan kostum menyerupai makhluk mistis dan iringan musik tradisional, kelompok ini sukses menghidupkan suasana karnaval.

Menurut Rialdi Vanzi Putra (30) dari Sanggar Seni Bebegig Baladewa Sukamantri, Bebegig dulunya merupakan ritual adat yang digunakan untuk menolak bala dan mengusir roh jahat dari wilayah Karang Kadung.

“Awalnya Bebegig hanya dipentaskan saat Agustusan. Tapi sekarang, kami sudah tampil di berbagai kota besar dan dikenal secara nasional,” ungkap Rialdi bangga.

Kostum Bebegig terdiri dari elemen-elemen khas seperti injuk (sabut kelapa), kembang bubuai, daun waregu, serta hahapaan, dilengkapi aksesori kepala bernama klotok. Seluruh penampilan melibatkan sekitar 40 anggota, termasuk penari, pemain musik, dan kru pendukung.

Grup ini telah tampil di berbagai kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Jakarta, hingga Purwakarta. Musik pengiringnya menggunakan alat-alat tradisional seperti bedug, dogdog, terompet, kohkol, dan kecrekan.

Rialdi berharap kesenian Bebegig dapat terus dikenal luas dan menjadi identitas budaya yang membanggakan, tidak hanya di Ciamis, tetapi juga di tingkat nasional.

“Kami ingin Bebegig menjadi ikon budaya Ciamis yang dikenal luas. Bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga simbol kekuatan tradisi dan spiritualitas masyarakat Tatar Galuh,” katanya.

Galuh Ethnic Carnival 2025 membuktikan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan aset berharga yang dapat menyatukan masyarakat, menumbuhkan kreativitas, serta memperkuat identitas daerah.

Di usia ke-383 tahun, Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa kekuatan budayanya masih hidup, berkembang, dan mampu menarik perhatian generasi muda untuk ikut melestarikannya.

 

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut