Jumlah Penyuluh Minim, Beban PPL Perikanan Ciamis Kian Berat Tangani 265 Wilayah

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Kabupaten Ciamis saat ini menghadapi tantangan besar dalam pengembangan sektor perikanan budidaya air tawar. Meskipun memiliki potensi luar biasa yang tersebar di 258 desa dan 7 kelurahan di 27 kecamatan, jumlah tenaga Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) yang tersedia sangat terbatas hanya 17 orang.
Padahal, setelah Kabupaten Pangandaran memisahkan diri menjadi daerah otonomi, Ciamis kini bertumpu penuh pada sektor perikanan air tawar sebagai tumpuan ekonomi perikanan daerah.
Koordinator PPL Perikanan Ciamis, Bubun Supriyadi, mengungkapkan bahwa dari 17 penyuluh yang ada, 12 di antaranya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 4 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan 1 orang merupakan Penyuluh Perikanan Bantu (PPB).
“Dengan luasnya cakupan kerja, setiap penyuluh harus menangani satu hingga dua kecamatan. Tahun ini, dua PPL PNS bahkan akan memasuki masa pensiun. Ini tentu akan memperparah kekurangan tenaga di lapangan,” ujar Bubun dalam pertemuan bersama anggota Komisi IV DPR RI Ir. H. Herry Dermawan di Cigembor, Kamis (5/6/2025).
Menurutnya, pola budidaya di Ciamis masih bersifat tradisional dan individual, dengan kolam kecil yang tersebar. Sebagian besar budidaya hanya untuk konsumsi rumah tangga, bukan skala komersial.
Namun begitu, ada satu contoh keberhasilan yang kini dijadikan model pengembangan Kampung Nila di Kawali. Sejak tiga tahun lalu, warga di satu kampung kompak membudidayakan ikan nila secara berkelompok, mulai dari hulu ke hilir, mulai dari pembenihan, pembesaran, hingga pengolahan hasil panen menjadi produk kuliner seperti abon, bakso, brownies nila, hingga es krim berbahan dasar ikan nila.
“Kampung Nila ini sudah menjadi prototipe program *one village one product* yang mendapat perhatian langsung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” jelas Bubun.
Rencananya, konsep serupa akan dikembangkan di lima lokasi lain dengan jenis ikan yang berbeda, seperti nilem dan gurame. Ciamis sendiri dikenal sebagai daerah penghasil gurame unggulan jenis soang.
Menanggapi berbagai aspirasi dari para penyuluh, anggota Komisi IV DPR RI H. Herry Dermawan menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan penambahan tenaga PPL Perikanan di tingkat nasional, termasuk untuk Kabupaten Ciamis.
“Bukan hanya soal kuantitas, tapi juga peningkatan kapasitas, kompetensi, dan dukungan sarana mobilitas yang memadai untuk menunjang kerja mereka,” tegas Herry.
Dengan dukungan kebijakan dan anggaran dari pusat, diharapkan sektor perikanan budidaya Ciamis tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga mampu berkontribusi pada swasembada protein hewani nasional.
Editor : Asep Juhariyono