Rahman, Pejuang Keluarga yang Kini Terbaring Lemah di Banjar, Harapan Tak Pernah Padam

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Di sudut rumah sederhana di Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, duduk seorang pria bernama Rahman (38), yang kini hanya bisa pasrah menatap hari demi hari. Dahulu dikenal sebagai sosok tangguh, Rahman menghidupi keluarganya dengan bekerja sebagai penebang pohon dan buruh serabutan. Kini, semua berubah drastis.
Sejak beberapa bulan terakhir, Rahman mengalami gangguan serius pada motorik kakinya dan pita suara. Ia tak lagi bisa berjalan, bahkan untuk berbicara pun sulit. Pandangannya kian kabur, menyisakan keterbatasan dalam tubuh yang dulu kuat menopang beban hidup.
“Ramadan kemarin jadi titik balik hidup kami. Suami saya tiba-tiba tak bisa lagi beraktivitas seperti biasa,” tutur sang istri, Entin, penuh haru saat ditemui pada Rabu (4/6/2025).
Meski tak menyerah, Entin kini menjadi tulang punggung baru keluarga. Ia menjual barang secara daring, meski hasilnya tak cukup untuk menutup kebutuhan rumah tangga dan biaya pengobatan suaminya. Anak-anaknya pun masih kecil dan membutuhkan perhatian lebih.
Viral di Medsos, Bantuan Mulai Berdatangan
Kisah pilu Rahman akhirnya terdengar luas setelah dibagikan oleh Aris Ginanjar, tokoh dari Ormas GIBAS (Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi) Kota Banjar, melalui media sosial. Respons publik pun luar biasa dukungan dan simpati mengalir deras dari berbagai kalangan.
Tak tinggal diam, Aris bersama anggota GIBAS langsung turun tangan membantu. Mereka mengurus keanggotaan BPJS Kesehatan Rahman agar ia bisa mendapatkan layanan pengobatan yang layak.
“Kami sudah menyampaikan kondisi Rahman kepada pihak desa dan Baznas. Responsnya positif, tinggal menunggu proses tindak lanjut,” ujar Aris Ginanjar.
Pemkot Banjar Siapkan Langkah Nyata
Mendengar kabar kondisi Rahman, Pemerintah Kota Banjar pun bergerak cepat. Agus Mulyana, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Banjar, menyatakan bahwa pihaknya akan menyalurkan bantuan yang sesuai kebutuhan.
“Kami akan bantu kursi roda dan dukungan sosial lain. Koordinasi sedang kami lakukan agar bantuan cepat tersalurkan,” kata Agus.
Harapan Masih Menyala
Meski fisiknya kini lemah, semangat Rahman dan keluarganya belum padam. Mereka percaya, dengan uluran tangan masyarakat dan perhatian pemerintah, masa depan masih bisa diraih.
Di tengah kesulitan, kisah Rahman menjadi pengingat bahwa hidup bisa berubah sewaktu-waktu namun kekuatan harapan dan gotong royong tetap bisa menjadi cahaya di tengah gelap.
Editor : Asep Juhariyono