Kisah Inspiratif: Warti, Penjual Jamu Gendong Keliling di Kota Banjar Naik Haji

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Ketekunan, doa, dan kerja keras selama lebih dari 40 tahun akhirnya mengantarkan Warti (70), seorang penjual jamu tradisional asal Kota Banjar, Jawa Barat, untuk mewujudkan impian besarnya berhaji ke Tanah Suci.
Warga Lingkungan Margasari, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari ini tak pernah menyangka bahwa langkah kecilnya menyusuri jalanan sambil menjajakan jamu sejak tahun 1980-an akan membawanya ke titik puncak perjalanan spiritual umat Islam.
Sejak muda, Warti berkeliling kampung menjual jamu racikan sendiri. Berjalan kaki setiap hari, ia menyisihkan recehan dari hasil dagangannya kadang hanya Rp50 untuk ditabung dalam tabung bambu yang disimpannya di sudut rumah.
“Saya nggak pernah berhenti menabung, meski sedikit. Pokoknya harus berangkat haji dari hasil sendiri,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca, Kamis (15/5/2025).
Kini, usaha kecil itu telah diteruskan oleh anak-anaknya. Namun, semangat dan niat berhaji tetap ia pegang teguh.
Dengan penuh syukur, ia menegaskan bahwa semua biaya keberangkatan haji berasal dari jerih payahnya sendiri, tanpa bergantung pada siapa pun.
Pada 2014, Warti resmi mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji setelah berhasil mengumpulkan Rp25 juta dari tabungan bertahun-tahun.
Suaminya telah lebih dulu meninggal dunia, dan sejak itu ia menyiapkan keberangkatan seorang diri.
Sayangnya, keberangkatannya sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Namun, Warti tidak patah semangat. Ia kembali menguatkan niat, melunasi sisa biaya sebesar Rp58 juta, dan bersiap untuk menapaki jejak spiritual di Tanah Suci tahun ini.
Bukti Nyata Kegigihan
Bagi Warti, keberangkatan ini bukan sekadar menunaikan rukun Islam kelima, tetapi juga menjadi simbol dari sebuah perjuangan panjang yang tak kenal lelah. Ia membuktikan bahwa cita-cita besar bisa dicapai oleh siapa pun yang konsisten dan sabar.
“Alhamdulillah, akhirnya saya bisa berangkat juga. Mudah-mudahan semuanya lancar. Ini semua karena tekad dan pertolongan Allah,” ujar Warti dengan senyum haru.
Editor : Asep Juhariyono