WBP Lapas Banjar Semaikan Harapan Lewat Pertanian Melon dalam Polybag

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Di balik jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjar, terbit program inovatif budidaya melon jenis Madesta. Inisiatif ini dirancang untuk menumbuhkan kemandirian dan keterampilan bertani bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Sebanyak 300 polybag berisi bibit melon kini tersebar di lahan sempit lapas. Setiap WBP berkesempatan belajar langkah demi langkah: mulai menyiapkan media tanam, penanaman, pemupukan, hingga panen. Tak hanya praktik bercocok tanam, mereka dilatih disiplin, kerja keras, dan manajemen usaha pertanian.
“Kami memandang lapas lebih dari sekadar tempat menjalani hukuman. Di sini, kami ingin menumbuhkan jiwa wirausaha dan memberi bekal keterampilan nyata bagi warga binaan,” kata Donny Irawan, Kasubsi Kegiatan Kerja dan Produktifitas, Rabu (14/5/2025).
Program melon polybag ini bukan sekadar eksperimen hortikultura. Setiap buah yang berhasil dipanen memiliki nilai jual, mendukung ketahanan pangan internal lapas sekaligus memberi pengalaman bisnis mikro. WBP diajarkan pula pencatatan hasil panen, pemasaran sederhana, dan pengelolaan keuangan.
“Panen melon hari ini berarti harapan baru. Nanti mereka bisa menerapkan teknik yang sama di luar lapas, membuka peluang usaha mandiri,” ujar Donny.
Kepala Lapas Banjar, Tutut Prasetyo, menyebut program ini sebagai wujud nyata misi lapas: memadukan aspek keamanan dengan pembinaan produktif.
“Melalui program pertanian ini, kami ingin melakukan rehabilitasi sosial membangun karakter WBP agar kembali ke masyarakat dengan keterampilan berguna,” terang Tutut.
Selain memberi bekal masa depan, budidaya melon juga meningkatkan ketersediaan pangan segar bagi warga lapas. Citra lapas pun berubah: bukan hanya tempat isolasi, melainkan pusat regenerasi dan pendidikan praktis.
“Pembinaan produktif seperti ini membuktikan: perubahan tidak hanya teori. Dari biji melon, kami menanam harapan,” tutup Tutut.
Editor : Asep Juhariyono