Cerita Calhaj Termuda asal Banjar, Daftar Sejak Kelas 2 SD, Berangkat ke Tanah Suci di Usia 18 Tahun

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Perjalanan spiritual menuju Tanah Suci bagi Muhammad Bariq Alfaiz bukanlah sesuatu yang terjadi tiba-tiba. Di balik keberangkatannya sebagai jemaah haji termuda asal Kota Banjar tahun ini, tersimpan kisah panjang penantian dan ketekunan sejak masa kanak-kanak.

Remaja 18 tahun asal Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, ini telah masuk dalam daftar antrean haji sejak masih duduk di bangku kelas 2 SD, sekitar tahun 2014. Saat itu, sang ibu mendaftarkannya tanpa ia benar-benar mengerti makna dari ibadah tersebut.

"Saat itu saya masih kecil dan belum tahu banyak soal haji. Tapi semakin besar, saya mulai memahami bahwa ini adalah karunia luar biasa," kata Bariq saat ditemui setelah mengikuti pembekalan akhir jemaah haji di Pondok Pesantren Miftahul Ihsan, Minggu (11/5/2025).

Kini, Bariq telah resmi menjadi mahasiswa baru di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, sebuah tahap baru dalam hidup yang diiringi dengan keberangkatan ibadah haji, menjadikannya sebagai awal perjalanan spiritual dan akademik yang seimbang.

Perjalanan suci ini pun menjadi lebih istimewa karena ia berangkat bersama sang ibu dan salah satu saudaranya. "Saya merasa sangat bersyukur, karena ini bukan hanya pengalaman ibadah, tapi juga momen kebersamaan yang luar biasa," ujarnya.

Bagi Bariq, ibadah haji di usia muda adalah anugerah yang akan menjadi bekal hidup. Ia berharap pengalamannya di Tanah Suci dapat memperdalam keimanan, memperkuat karakter, serta menjadi titik tolak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Saya ingin pulang dengan membawa perubahan dalam diri. Semoga haji ini memberi saya pemahaman baru tentang hidup dan tanggung jawab sebagai seorang Muslim," pungkasnya penuh harap.

Editor : Asep Juhariyono