Wakil Wali Kota Diky Chandra Soroti Lemahnya Koordinasi SKPD: Jangan Jalan Sendiri-sendiri!

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id– Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, melontarkan kritik tajam terhadap buruknya komunikasi dan koordinasi di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ketidaksinkronan internal ini dinilainya sebagai penghambat besar dalam upaya menyelesaikan berbagai persoalan di kota.
Ungkapan kecewa Diky muncul usai menghadiri audiensi panjang bersama dua organisasi mahasiswa yang berlangsung hingga larut dan melewati tiga kali azan, Jumat (2/5/2025). Dalam pertemuan tersebut, Diky mengaku melihat langsung dampak dari kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah.
"Banyak hal yang seharusnya bisa diselesaikan lebih cepat, justru berlarut karena komunikasi antar SKPD tidak berjalan. Ini bukan soal sepele, ini soal manajemen pemerintahan," tegasnya usai menghadiri halal bihalal PERADI Tasikmalaya, Sabtu (3/5/2025) malam.
Diky mengingatkan bahwa kewenangan yang dimiliki kepala daerah tidak akan berarti jika tidak didukung oleh soliditas dan visi yang sama dari seluruh jajaran. Ia menyebut, perbedaan cara pandang dan agenda pribadi bisa menjadi penghambat besar dalam proses pembangunan daerah.
"Kalau semua punya agenda sendiri-sendiri, lalu siapa yang mengurus kota ini? Kita harus satu irama. Saya marah karena ingin kita bersatu, bukan tercerai," ujarnya.
Ia menilai persoalan yang dihadapi Kota Tasikmalaya cukup kompleks dan membutuhkan penanganan serius, terencana, serta kolaboratif. Diky menolak anggapan bahwa masalah-masalah di pemerintahan bisa dianggap ringan dan bisa ditunda.
"Kita ini diamanahkan menyelesaikan masalah rakyat. Kalau malah memperumit karena miskomunikasi, berarti kita gagal," ucap Diky dengan nada tegas.
Kritik Diky juga disampaikan di hadapan Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, sebagai bentuk peringatan bahwa reformasi internal harus segera dilakukan.
Sebagai langkah konkret, Diky akan memperketat pola evaluasi melalui perubahan mekanisme rapat rutin. Evaluasi mingguan akan difokuskan pada penilaian action plan dan tindak lanjut yang harus segera dikoreksi.
"Mulai Jumat kita evaluasi rencana kerja, dan Senin kita revisi apa yang kurang. Ini bukan soal emosi, tapi soal tanggung jawab bersama. Kalau ingin maju, semua harus jalan bersama, bukan sendiri-sendiri," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono