Pelajar yang Loncat di Sungai Citanduy Ditemukan Meninggal, Terseret Sejauh 10 Kilometer

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - RM (17) pelajar asal Kecamatan Lakbok, Ciamis, ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hanyut di Sungai Citanduy, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (11/3/2025) lalu.
RM ditemukan pada pukul 09.30 WIB setelah tiga hari pencarian dengan kondisi terapung dan wajah yang sudah tidak dikenali di daerah Wanerja, Jawa Tengah.
"Korban ditemukan di daerah Wanerja, kurang lebih jaraknya 10 kilo meter dari tempat kejadian,"ungkap plt Kepala BPBD Kota Banjar, Ajat Sudrajat saat ditemui, Kamis (13/3/2025).
Ajat menyebutkan, korban merupakan pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Banjar. RM dikabarkan nekat loncat dari Jembatan Pelangi, Langensari, Banjar pada Selasa (11/3) lalu.
"Sebelum kejadian korban loncat ke Sungai Citanduy, informasinya sih sempat ada kejar-kejaran, tapi kami masih mendalami," ujarnya.
Ia juga menyebutkan pihaknya belum mengetahui penyebab RM nekat loncat dari Jembatan Pelangi ke Sungai Citanduy yang menyebabkan dirinya hanyut terbawa arus dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Kalau penyebabnya korban loncat kita belum mengetahui,"tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Lengensari, Kota Banjar digegerkan dengan peristiwa seorang remaja loncat ke Sungai Citanduy, Selasa, 11 Maret 2025.
Korban diketahui berinisial RM, seorang pelajar di salah satu sekolah menengah atas di Kota Banjar. Ia merupakan warga Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis.
Menurut warga sekitar, Yoga, RM diketahui sempat berjalan kaki dengan diikuti temannya dengan menggunakan sepedah motor.
Namun, saat itu Yoga melihat bahwa RM tiba-tiba berlari ke arah kebun dan melompat ke Sungai Citanduy dari Jembatab Pelangi, Langensari, Kota Banjar.
"Tadi sempat jalan diikuti temannya, tapi tiba-tiba lari ke kebun dan loncat,"katanya.
Kapolsek Langensari, AKP Yosua, membenarkan telah mendapatkan laporan mengenai peristiwa seorang remaja yang loncat ke Sungai Citanduy.
Ia mengatakan saat itu pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan pencarian. Proses pencarian berjalan dramatis karena arus air yang cukup deras.
Editor : Asep Juhariyono