Sejumlah Kantor Dinas di Kota Tasikmalaya Minim Fasilitas Peralatan Pemadam Kebakaran

Ia pun sangat menyesalkan banyaknya peralatan pemadam kebakaran di perkantoran yang tidak dikelola atau diperhatikan dengan baik, bahwa hydrant dan box hydrant sejatinya diisi dengan keharusan.
"Dan kami menemukan fakta di lapangan bahwa box hydrant itu kosong dan tidak terkoneksi dengan jaringan air dan tidak ada selang hidrannya. Dan ini sangat miris, di gedung yang seharusnya menjaga keamanan justru ini abai terhadap aspek keamanan," terang Ucu.
Menurut Ucu, pihaknya akan mendapatkan kesulitan jika suatu nanti terjadi kebakaran dengan fasilitas yang minim. Karena, masih kata Ucu, peralatan sejatinya tidak ada pada tempatnya.
"Dua box hydrant kosong, tidak ada pipanya, tidak ada selangnya dan tak terkoneksi ke air.
Yang kedua ada gedung yang terpasang springkelnya, yang terpasang fire alarm tapi tidak terkoneksi dengan elektrik, artinya springkel itu tidak berfungsi, fire alarm itu hanya aksesoris, dan semuanya hanya omong kosong belaka," tegas Ucu.
"Dan ini memungkinkan kita melakukan protes bahwa itu tidak bagus. Karena itu bukan aksesoris, itu wajib ada springkel dan fire alarm untuk mengingatkan kejadian kebakaran, dan ini akan memudahkan kita dalam proses pencegahan lebih awal," tambahnya.
Ucu menerangkan, bahwa kondisi ini sudahh terjadi sejak tahun lalu. Yang mana, pada pemeriksaan awal pihaknya sudah mengingatkan pengelola gedung untuk memperhatikan peralatan kebakaran yang ideal.
"Itulah yang membuat kami sedikit ekstrem agak kencang bicara ini, karena ini sudah kami ingatkan setahun yang lalu, artinya ini temuan setahun yang lalu dan tidak ada perubahan setelah setahun kemudian," paparnya.
Selanjutnya, diterangkan Ucu, pihaknya juga akan memeriksan komplek perkantoran, dan keberadaan 12 hydrant pilar di seputar Kota Tasikmalaya. "Termasuk Kantor yang masih menggunakan Electrical Door," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono