MK Diskualifikasi Ade Sugianto jadi Bupati, Tokoh Agama di Tasikmalaya Ajak Warga Jaga Kondusivitas

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilkada Tasikmalaya 2024, sejumlah tokoh agama di Kabupaten Tasikmalaya menyerukan agar masyarakat tetap menjaga kondusivitas dan tidak terprovokasi oleh berbagai informasi yang beredar.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Karangjaya, sekaligus Da’i Kamtibmas, H. Aan Ruhendi, menekankan pentingnya sikap dewasa dalam menerima keputusan MK.
"Saya mengajak seluruh masyarakat di Kecamatan Karangjaya untuk tetap menjaga ketenangan dan menerima keputusan MK dengan lapang dada. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya, terutama dari media sosial," ujarnya pada Senin (24/2/2025).
Senada dengan itu, Ustaz Supyan, seorang tokoh agama dari Desa Karanglayung, Dusun Cikupa, Kecamatan Karangjaya, mengingatkan bahwa persatuan lebih penting daripada perbedaan pandangan politik.
"Keputusan ini tentu tidak mudah bagi sebagian pihak, tetapi kita harus menerimanya dengan bijak dan tetap menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah serta ukhuwah wathoniyah," katanya.
Di wilayah lain, H. Apip, tokoh agama dari Kecamatan Gunungtanjung, juga mengajak warga untuk tetap tenang dan mendukung proses pemungutan suara ulang (PSU) yang telah ditetapkan oleh MK.
"Putusan ini merupakan bagian dari proses hukum yang sah. Mari kita hadapi dengan semangat baru demi kemajuan Kabupaten Tasikmalaya," tegasnya.
Editor : Asep Juhariyono