Pendidikan Kena Efisiensi Anggaran, Aktivis Pendidikan Tasikmalaya: Harusnya Diprioritaskan!
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/15/9bb53_pendidikan.jpg)
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Dampak efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat tampaknya berimbas juga kepada sektor pendidikan. Yang mana, Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terkena efisiensi dari Rp33,5 triliun menjadi Rp26,2 triliun.
Sementara itu, Pendidikan Tinggi, Sains, dan Terknologi (Kemendiktisaintek) juga terdampak efisiensi mencapai Rp14,3 triliun dari lagu awal Rp56,4 triliun.
Efisiensi ini dilakukan sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD TA 2025 pada Januari 2025.
Pemotongan anggaran di sektor pendidikan ini menuai sorotan dari berbagai pihak, salah satunya aktivis pendidikan di Kota Tasikmalaya.
Seorang aktivis pendidikan dari Institut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT), M Idham Nadhi J menuturkan, bahwa hal ini berpotensi membuat biaya pendidikan bagi masyarakat akan semakin mahal, karena buntut dari pemangkasan anggaran dalam sektor pendidikan ini akan mengurangi biaya pendidikan.
"Seharusnya alokasi anggaran dalam sektor pendidikan diprioritaskan karena merupakan investasi yang sangat penting dari sebuah negara yang maju di mulai dari sektor pendidikannya," kata M Idham dalam keterangan tertulis yang diterima, pada Sabtu (15/2/2025) siang.
Editor : Asep Juhariyono