TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sebanyak 14 ribu batang rokok ilegal atau rokok tanpa cukai disita Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya bekerjasama dengan Sapol PP Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang beredar di wilayah Kota Tasikmalaya.
14 ribu batang rokok tanpa cukai tersebut terdari 4 merek, di antaranya rokok Dallil sebanyak 76 bungkus, Coffee stik 285 bungkus, Loid bold 126 bungkus dan Boshe 213 bungkus.
Kasi Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP Kota Tasikmalaya Junjun Junaedi mengatakan, penindakan rokok ilegal atau tanpa cukai tersebut dilakukan selama 2 hari sejak 14-15 Maret 2022.
“Dalam kegiatan penindakan rokok ilegal ini kita juga bekerjasama dengan Satpol PP Provinsi Jabar dan pihak Bea Cukai Provinsi Jabar,” ujar Junjun, Rabu (16/3/2022).
Menurutnya, rokok-rokok tanpa cukai yang berhasil disita langsung diamankan oleh pihak Bea Cukai Provinsi Jabar. Para pemilik rokok ilegal didata dan diberikan pembinaan agar tidak kembali menjual rokok tanpa cukai.
“Semua barang bukti dilakukan penyitaan pihak bea cukai,” kata dia.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan razia, pihaknya melakukan penyelidikan sejak bulan lalu dan setelah dipastikan keberadaan rokok tanpa cukai langsung berkoordinasi dengan Satpol PP Provinsi Jabar dan pihak Bea Cukai.
"Di Kota Tasikmalaya ada 4 titik target yang didatangi dan menemukan penjualan rokok tanpa cukai sebanyak 700 bungkus atau 14 ribu batang,” jelas dia.
Junjun menambahkan, berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, peredaran rokok ilegal terdapat di 5 kecamatan. Namun, informasi di lapangan mengerucut menjadi 3 kecamatan yakni di KecamatanTamansari, Kecamatan Kawalu dan Kecamatan Mangkubumi.
"Rokok-rokok ilegal ini biasanya tidak dijual dipasaran karena rokok- rokok yang dijual dipasaran adalah rokok yang sudah ada pita cukainya. Sedangkan yang disita ini adalah rokok-rokok yang tidak memiliki pita cukai alias ilegal," tambah Junjun.
Ia menyebut, dari sekian banyak rokok ilegal yang disita memang ditemukan rokok yang memakai pita cukai. Namun, setelah diteliti ternyata pita cukainya palsu.
“Pengungkapan rokok ilegal di awal 2022 ini termasuk cukup besar jika dibandingkan dengan pengungkapan hasil kegiatan yang sama tahun sebelumnya. Razia rokok ilegal ini akan terus dilakukan karena sudah jelas penyelundupan rokok ilegal merugikan keuangan negara," pungakasnya.
Editor : Asep Juhariyono