get app
inews
Aa Text
Read Next : Hilang 10 Hari, Pemuda Disabilitas Asal Banyumas Ditemukan Selamat di Kota Banjar

Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024, PMII Kota Banjar Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD

Senin, 09 Desember 2024 | 15:13 WIB
header img
Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024, PMII Kota Banjar Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Korupsi yang telah menjadi ancaman serius bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, kembali disoroti oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar dalam aksi damai memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024. 

Aksi ini digelar di depan kantor DPRD Kota Banjar pada Senin (9/12/2024), dengan mengusung tema Bangkit Lawan Korupsi, Saatnya Generasi Muda Peduli.  

Koordinator aksi, Roufurohim, mewakili Ketua Cabang PMII Kota Banjar Muhammad Abdul Wahid, menegaskan, bahwa korupsi masih menjadi tantangan besar di Indonesia. 

Berdasarkan data dari Indonesian Corruption Watch (ICW), sepanjang 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangani lebih dari 100 kasus korupsi dengan kerugian negara mencapai triliunan rupiah.  

"Korupsi tidak hanya terjadi di tingkat pusat, tetapi juga di daerah, termasuk di Kota Banjar. Kasus ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari pengadaan barang dan jasa hingga perizinan, yang sangat memengaruhi kesejahteraan masyarakat," ungkap Roufurohim.    

Lanjut dia, menurut Transparency International Indonesia, skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada 2023 tetap stagnan di angka 34, dengan peringkat global turun dari 110 ke 115. 

Jawa Barat bahkan menempati peringkat pertama sebagai provinsi dengan kasus korupsi terbanyak di Indonesia, di mana Kota Banjar menjadi salah satu daerah yang turut tercatat.  

Dalam lima tahun terakhir, Kota Banjar kerap disorot karena sejumlah kasus korupsi. Mulai dari penyelewengan dana desa di Desa Balokang hingga kasus proyek dinas PUPR yang melibatkan mantan Wali Kota. Beberapa kasus lain hingga kini masih dalam proses penyelidikan oleh kejaksaan. 

Melalui aksi ini, PMII Kota Banjar menyampaikan lima tuntutan utama kepada pemerintah dan aparat penegak hukum: 

1. Menolak segala bentuk gratifikasi, suap, dan intervensi yang mengancam independensi pejabat publik di Kota Banjar.  

2. Meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran, terutama dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur.  

3. Meminta keterbukaan penggunaan dana DPRD, termasuk dana reses dan operasional.  

4. Membentuk tim pengawas independen yang melibatkan masyarakat untuk memonitor program pembangunan.  

5. Mengusut tuntas kasus korupsi yang belum terselesaikan secara transparan dan tanpa intervensi.  

Roufurohim menegaskan, aksi ini tidak hanya sebagai bentuk kritik, tetapi juga untuk membangkitkan kesadaran generasi muda akan pentingnya berperan aktif dalam pemberantasan korupsi.  

"Kami mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap isu korupsi. Mereka adalah harapan bangsa yang harus ikut menjaga integritas pemerintahan dan memperjuangkan keadilan sosial," ucapnya. 

Aksi damai ini diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat yang menunjukkan solidaritas tinggi dalam melawan korupsi. 

PMII Kota Banjar berharap Hakordia tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi momentum nyata untuk perubahan yang lebih baik.  

"Melalui gerakan ini, kami ingin mendorong pemerintah untuk lebih serius dalam pemberantasan korupsi dan mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Indonesia yang bersih dan adil," pungkasnya.

Dengan semangat kolaborasi dan peran aktif generasi muda, PMII Kota Banjar percaya bahwa korupsi dapat dilawan, dan masa depan bangsa yang lebih cerah bisa diwujudkan.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut