GUNUNGKIDUL, iNewsTasikmalaya.id - Padukuhan Gunungkacangan 2, Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus, Gunungkidul, menjadi tuan rumah bagi peluncuran program inovatif yang bertujuan mendukung pencegahan stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
Acara ini mengusung tema Serah Terima Aset Hibah Kosabangsa 2024 dan Peresmian Kebun Hortikultura. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (8/11/2024).
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjaya), Pusat Studi Ketahanan Keluarga dan Komunitas (PSK3), serta Universitas Islam Madura (UIM), dengan dukungan pendanaan dari DRTPM Kemdikbudristek.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Kepala Puskesmas Tepus, Panewu Tepus, dan Kepala Desa Sumberwungu.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan menyampaikan apresiasi mereka terhadap program ini yang dianggap sebagai contoh konkret pemberdayaan masyarakat.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap Kebun Hortikultura ini bisa menjadi model bagi desa-desa lain di Gunungkidul dalam mendukung pencegahan stunting,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono.
Sebagai bagian dari program ini, aset hibah yang diserahkan mencakup berbagai peralatan berkebun seperti angkong, cangkul, skop, caping, serta mesin kompos.
Selain itu, diberikan juga 1.000 tanaman hortikultura, yang terdiri dari 200 pohon alpukat dan 800 tanaman empon-empon (seperti jahe, kunyit, dan temulawak).
Kebun hortikultura ini diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus menyediakan bahan-bahan gizi yang diperlukan untuk mencegah stunting.
Tanaman-tanaman yang ditanam di kebun ini, seperti kelor, alpukat, katuk, kunyit, dan temulawak, kaya akan nutrisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Editor : Asep Juhariyono