get app
inews
Aa Text
Read Next : Bey Machmudin: Manfaat Keterbukaan Informasi Publik Harus Dirasakan Masyarakat

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Optimis Target Produksi Gabah Kering Giling 2024 Bisa Tercapai

Senin, 18 November 2024 | 13:37 WIB
header img
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Optimis Target Produksi Gabah Kering Giling 2024 Bisa Tercapai. Foto: Istimewa

INDRAMAYU, iNewsTasikmalaya.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, mengatakan bahwa Provinsi Jabar akan berhasil mencapai target produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 11.084.635 ton pada akhir tahun 2024. 

Target ini, yang juga merupakan harapan dari Pemerintah Pusat, diharapkan dapat tercapai dengan berbagai upaya yang telah dilakukan di sektor pertanian.

Bey Machmudin mengungkapkan, untuk mendukung pencapaian target tersebut, berbagai langkah strategis telah dilakukan. Salah satunya adalah intensifikasi pertanian melalui pemanfaatan pompanisasi dan pengaturan jadwal tanam yang lebih efisien.

Tak kalah penting, ia juga menekankan pentingnya sinkronisasi data pertanian dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan ketepatan informasi produksi.

"Saya instruksikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk melakukan pengecekan ulang dan rekonsiliasi data dengan BPS, agar data yang ada akurat dan sesuai dengan kondisi lapangan," ujar Bey saat mengunjungi panen raya di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, pada Senin (18/11/2024).

Bey semakin optimistis setelah menyaksikan hasil panen raya di Tukdana, di mana setiap hektare sawah dapat menghasilkan hingga 8 ton gabah kering giling. Keberhasilan ini tak lepas dari adanya fasilitas penggilingan padi yang dekat dengan area pertanian, yang mempercepat proses pengolahan gabah.

"Lokasi penggilingan padi yang berada dekat dengan sawah seperti ini sangat menguntungkan. Ini bisa menjadi model bagi kelompok tani lainnya untuk meningkatkan efisiensi produksi," ungkapnya.

Meski optimisme tinggi, Bey juga menyadari adanya tantangan yang masih dihadapi oleh para petani. Salah satu keluhan utama adalah tingginya harga pupuk dan kelangkaan pasokannya di lapangan. 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut