Proses produksi kerupuknya mencakup pengolahan tepung tapioka, pencampuran bumbu, hingga pengolahan dengan bantuan mesin.
Setelah melalui proses pengeringan dan pemanggangan, kerupuk dikemas dengan teliti, menjaga kualitas baik untuk kerupuk mentah maupun yang sudah digoreng.
Produk kerupuk Asep kini telah tersebar di pasar-pasar tradisional hingga grosir di Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bandung, dan Kalimantan.
Meskipun persaingan semakin ketat, kualitas dan cita rasa kerupuk Asep tetap menjadi daya tarik bagi pelanggan setianya.
Asep juga memperhatikan kesejahteraan para karyawannya. Dengan gaji harian antara Rp75 ribu hingga Rp85 ribu, disesuaikan dengan tugas masing-masing, mereka juga mendapatkan fasilitas makan dua kali sehari.
Meski kini sukses, perjalanan Asep tidak selalu mulus. Ia sempat mengalami kerugian hingga Rp120 juta akibat kenaikan harga bahan baku tepung tapioka.
Namun, ia tetap bertahan dan terus berinovasi demi mempertahankan kualitas dan memperluas jangkauan distribusi produk kerupuknya.
"Bisnis ini tidak selalu berjalan mulus. Kadang untung, kadang rugi. Tapi yang terpenting adalah tidak pernah berhenti mencoba. Menjaga kepercayaan dan komitmen kepada pelanggan adalah kuncinya," ungkap Asep, Minggu (10/11/2024).
Ke depannya, Asep berharap dapat terus mengembangkan usahanya, meningkatkan kualitas produk, serta memberikan manfaat lebih bagi karyawan dan masyarakat sekitar.
Editor : Asep Juhariyono