TASIKMALAYA, iNews.id - Perusahaan Terbatas (PT) Pupuk Kujang memastikan ketersediaan atau stok pupuk subsidi jelang musim tanam gadu untuk wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya aman sesuai alokasi.
Para petani tidak perlu khawatir kekurangan pupuk, karena pihaknya telah menyediakan stok pupuk sesuai dengan yang telah dialokasikan untuk tahun ini.
"Stok pupuk bersubsidi sangat masih aman," kata Vice President Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Ibrahim Herlambang saat di Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 64.472 ton. Terdiri dari 45.218 ton urea dan 19.254 ton pupuk organik.
Sedangkan untuk Kota Tasikmalaya mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 3.787 ton. Terdiri dari 3.079 ton urea dan 708 ton pupuk organik.
Alokasi tersebut dibuat oleh pemerintah daerah setempat dan disusun berdasarkan usulan dari petani.
"Pupuk Kujang memastikan ketersediaan stok pupuk di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya aman sesuai alokasi. Bahkan, Pupuk Kujang menyiapkan stok melebihi ketentuan stok pemerintah," ucapnya.
Ia menuturkan, stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III Awipari di Kabupaten Tasikmalaya hingga 8 Maret 2022 ini mencapai 3.168 ton sedangkan pupuk organik mencapai 462 ton.
"Dengan kondisi stok tersebut, Pupuk Kujang berpesan agar para petani di Tasikmalaya tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi. Begitu juga dengan stok pupuk untuk daerah lain di luar Tasik," kata Ibrahim.
Sementara itu, Ketua DPW Gerakan Petani Mandiri Indonesia wilayah Jawa Barat, Yuyun Suyud mengatakan, saat ini para petani khawatir dengan wacana pencabutan subsidi pupuk oleh pemerintah.
Ia menyebut, para petani di Tasikmalaya menolak keras dengan wacana itu. "Kami akan bergerak untuk menolak apapun kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada petani," ujar Yuyun.
Dikatakan dia, pencabutan subsidi rencananya akan dialakukan untuk 3 jenis pupuk, yaitu pupuk organik, ZA, dan SP36.
"Ketiga pupuk itu diperlukan oleh para petani. Apabila subsidi dicabut, maka petani harus membeli pupuk dengan harga tinggi," kata dia.
Menurut dia, dampak dari tingginya harga pupuk akan berpengaruh terhadap harga jual padi. Sehingga harga beras di pasaran pun akan ikut naik.
"Kami akan bergerak agar wacana pencabutan pupuk bersubsidi tidak terjadi. Kalau tetap terjadi siap-siap saja harga beras bisa naik hingga 2 kali lipat," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono