“Sementara, para siswa akan belajar di rumah masing-masing dengan bimbingan orang tua, dan para guru akan menyediakan materi pembelajaran,” ujar Erwan.
Para guru tetap hadir di sekolah untuk mempersiapkan tempat belajar alternatif dan memastikan kegiatan pendidikan dapat terus berjalan. Keputusan belajar di rumah akan diberlakukan hingga Sabtu (2/11/2024).
Sementara itu, bagi siswa kelas 5 yang harus mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), pihak sekolah akan memfasilitasi pelaksanaan ujian di SDN 3 Kujang sebagai alternatif lokasi ujian.
“Harapannya, solusi ini dapat meringankan beban dan menjaga agar proses belajar siswa tidak terganggu,” lanjut Erwan.
Selain itu, Dinas Pendidikan sedang mempertimbangkan penggunaan dua madrasah terdekat atau sisa ruangan yang tidak terdampak kebakaran sebagai tempat sementara untuk kegiatan belajar.
Di sisi lain, estimasi anggaran untuk perbaikan bangunan yang rusak juga tengah dihitung. Erwan menyatakan bahwa Dinas Pendidikan bekerja sama dengan tim dari PU guna merencanakan kebutuhan biaya perbaikan.
“Semoga perbaikan bisa segera dimulai agar siswa dapat kembali belajar di sekolah,” imbuhnya.
Kebakaran ini mengundang perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat Ciamis, yang berkomitmen untuk menjaga agar proses pendidikan tetap berlanjut dengan baik meski di tengah kondisi darurat.
Editor : Asep Juhariyono