BANTUL, iNewsTasikmalaya.id – Sebuah inisiatif pengabdian masyarakat bertajuk Pelatihan Peternakan dan Pertanian Terpadu Berbasis Animal Welfare: Solusi Inovatif untuk Pencegahan Stunting digelar pada Rabu (16/10/2024) di Balai Sertifikasi dan Inspeksi Produk (BSIP) Yogyakarta, Dusun Banyakan, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Hibah Kosabangsa 2024 yang bertujuan mengatasi stunting melalui penyediaan pangan fungsional.
Hibah ini membawa inovasi dalam bentuk suplemen pakan ayam dan kandang pintar berbasis Internet of Things (IoT), yang diterapkan di Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Kolaborasi ini melibatkan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Pusat Studi Ketahanan Keluarga dan Komunitas (PSK3) Unjaya, didukung oleh BSIP Yogyakarta dan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kapanewon Sentolo.
Peserta pelatihan, yang terdiri dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Demangsari, dipimpin oleh Ibu Ngatini bersama 31 anggota lainnya. Pelatihan ini memberikan wawasan tentang pentingnya kesejahteraan hewan dalam praktik peternakan dan pertanian terpadu, serta bagaimana hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pangan dan pencegahan stunting. Konsep kesejahteraan hewan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ternak, tetapi juga menghasilkan pangan berkualitas yang mendukung gizi masyarakat, terutama anak-anak.
Tim pelaksana dari Unjaya dipimpin oleh apt. Dwi Yulinda, S.SiT., M.Keb, dengan tim yang terdiri dari Kharisma, S.T., M.Cs, Rizki Wahyuning Damayanti, S.E., M.Sc, serta dukungan dari Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes, Endah Puji Astuti, SSiT., M.Kes, dan Elvika Fit Ari Santi, SSiT., M.Kes. Sementara itu, tim pendamping dari UGM dipimpin oleh Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP, yang didukung oleh Bangun Prajanto Nusantoro, S.T.P., M.Sc., dan Dr. Ir. Guntur Dharma Putra, S.T., M.Sc., serta beberapa ahli lainnya.
Pelatihan ini mengajarkan berbagai keterampilan, seperti teknik pemeliharaan ternak yang ramah lingkungan, pengolahan pakan yang efisien, dan metode pertanian terpadu yang efektif untuk meningkatkan produksi pangan. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktik langsung di lapangan, sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kegiatan sehari-hari di KWT Demangsari.
Dengan penerapan konsep animal welfare ini, diharapkan hasil dari peternakan dan pertanian tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga berdampak signifikan dalam penurunan angka stunting melalui peningkatan gizi yang lebih baik. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Dukungan dari BSIP Yogyakarta dan BPP Kapanewon Sentolo memastikan kelangsungan program ini, serta memperluas dampak positifnya bagi komunitas peternakan dan pertanian di Yogyakarta, khususnya di Kalurahan Demangrejo.
“Kami sangat berterima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek atas dukungan pendanaan melalui program Kosabangsa 2024 yang telah memungkinkan kegiatan ini terlaksana dengan baik,” ujar Dwi Yulinda, ketua tim pelaksana dari Unjaya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/10/2024).
Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya kesejahteraan hewan dan pertanian terpadu dalam meningkatkan kualitas pangan dan mencegah stunting di kalangan anak-anak.
Editor : Asep Juhariyono