GUNUNGKIDUL, iNewsTasikmalaya.id — Kelompok Wanita Tani (KWT) Kalurahan Sumberwungu, yang dipimpin oleh Supatminah dan terdiri dari 28 anggota, baru-baru ini mengikuti pelatihan beternak kambing sebagai bagian dari inisiatif untuk mencegah stunting.
Pelatihan yang berlangsung di Balai Kalurahan Sumberwungu, Tepus, Gunungkidul, ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya), Pusat Studi Ketahanan Keluarga dan Komunitas (PSK3), serta Yayasan Ainul Yakin.
Program ini juga mendapatkan dukungan dari Kosabangsa 2024, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek.
Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan seperti Gunungkidul. Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif anak-anak.
Dalam konteks ini, susu kambing etawa dengan kandungan protein dan kalsium yang tinggi dinilai sebagai solusi gizi yang tepat karena mudah dicerna dan kaya nutrisi penting.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan para wanita tani agar dapat mengelola peternakan kambing secara efektif dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan hewani yang berkualitas.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan keluarga, pelatihan ini juga membuka peluang ekonomi baru melalui usaha peternakan.
Para ahli dari Unjaya, seperti Apt. Dwi Larasati, M.Pharm.Sci., Ari Okta Viyani, S.E., M.Sc., dan Dr. Tri Sunarsih, SST., M.Kes., memimpin pelatihan ini.
Editor : Asep Juhariyono