TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Mak Jenab, seorang lansia berusia 80 tahun, hidup dalam kondisi yang memprihatinkan di sebuah rumah panggung sederhana di Kampung Babakan, Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Di usianya yang sudah senja, Mak Jenab menjalani hari-harinya sendirian, tinggal di rumah reyot yang sudah tidak layak huni.
Rumah panggung tua ini, yang berdindingkan bilik bambu dengan lapisan plastik untuk melindungi dari hujan dan angin, telah lama menjadi tempat tinggal Mak Jenab.
Meski memiliki dua orang anak yang semuanya telah berumah tangga, Mak Jenab memilih untuk tetap tinggal di rumah tersebut.
Ketika ditemui di kediamannya pada Rabu (11/9/2024) siang, Mak Jenab tampak duduk di pintu masuk rumahnya. Kepada wartawan, ia mengungkapkan bahwa meskipun pernah ditawari bantuan dari pemerintah untuk perbaikan rumah, ia menolaknya.
Alasan penolakannya adalah karena bantuan yang ditawarkan hanya berupa material bangunan, sementara ia tidak memiliki dana untuk membayar pekerja yang akan merenovasi rumahnya.
"Pernah ditawarin bantuan bedah rumah, tapi itu bantuannya hanya berupa materialnya saja. Untuk bayar pekerjanya tidak ada, jadi saya tolak," kata Mak Jenab yang didampingi oleh anak keduanya, Idah.
Idah menambahkan bahwa ibunya tidak sering mendapatkan bantuan dari pemerintah, berbeda dengan warga lain yang secara rutin menerima bantuan setiap bulan.
"Bantuan juga tidak datang setiap bulan, karena kartunya juga tidak punya. Beda dengan warga lainnya yang selalu mendapatkan bantuan sembako atau lainnya setiap bulan. Paling dari RW sesekali ada sembako," ujar Idah.
Idah berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya lebih proaktif dalam memeriksa kondisi warga di pelosok wilayah, untuk memastikan bahwa semua masyarakat benar-benar mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
"Mudah-mudahan ini menjadi perhatian pemerintah, agar mereka benar-benar mendata mana masyarakat yang benar-benar perlu dibantu," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono